GARUT, (KAPOL).- Warga Kampung Tarogong Tengah, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, dikagetkan dengan adanya sejumlah binatang liar yang masuk ke perkampungan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena di antara binatang liar yang masuk perkampungan, ada di antaranya yang tergolong binatang yang membahayakan.
“Kemarin ada kura-kura seberat kurang lebih 6,7 kilogram yang masuk perkampungan. Sebelumnya kami juga menemukan seekor anak ular sanca manuk tak jauh dari rumah warga,” ujar Egi (51), salah seorang warga Kampung Tarogong, Kamis (2/11/2017).
Menurut Egi, penemuan seekor kura-kura atau yang oleh masyarakat sekitar dikenal kuya batok memang cukup mengagetkan.
Hal ini dikarenakan tidak ada tempat di kawasa tersebut yang dianggap cocok menjadi habitat hewan yang sudah tergolong langka tersebut.
Di sebelah utara pemukiman, tuturnya, memang terdapat sebuah sungai akan tetapi jaraknya ke pemukiman cukup jauh.
Lagipula kalaupun kura-kura itu memang berasal dari sungai, sebelum sampai ke tengah permukiman warga pasti terlebih dahulu bisa diketahui karena ukurannya yang lumayan besar akan memudahkannya terlihat warga.
Yang lebih menimbulkan kekhawatiran warga, tambah Egi, penemuan seekor anak ular sanca di tengah pemukiman penduduk.
Padahal setiap harinya tempat penemuan ular tersebut selalu ramai dilintasi bahkan menjadi tempat nongkrong dan bermain.
“Awalnya ada salah seorang warga yang akan membeli bubur. Ibu-ibu itu tiba-tiba berlari saat melintas di gang yang terdapat tepat di tengah pemukiman warga karena melihat ular di teras rumah warga lainnya,” kata warga lainnya, Heru (49).
Dia dan Egi, tutur Heru, kemudian menghampiri ular itu dan langsung memukulnya dengan sebatang kayu. Karena tidak tahu, pada awalnya ia dan Egi mengira ular tersebut ular biasa yang tak membahakayakan apalagi ukurannya terbilang kecil.
Namun Heru dan Egi mulai kaget manakala ada sejumlah warga lainnya yang mengatakan kalau ular tersebut adalah anak ular sanca manuk yang tergolong buas dan membahayakan.
“Ada warga yang tahu jenis-jenis ular mengatakan kalau ular yang ditemukan di dekat teras rumah warga itu adalah anak ular sanca manuk yang cukup membahakayakan dan tergolong buas. Ini tentu membuat kami kaget sekaligus khawatir takut ada induknya di sekitar pemukiman kami,” ucap Heru.
Kekhawaturan yang dirasakan warga menurut Heru cukuplah beralasan karena tidak mungkin ada anak ular kalau tidk da induknya.
Apalagi ular yang dikhawatirkan ini termasuk jenis yang berbahaya dan buas.
Secara logika, katanya, tak mungkin da anak ular jika tidak ada induknya di daerah tersebut.
Oleh karena itu, warga beramai-ramai akan melakukan korpe untuk membersihkan tempat-tempat yang dicurigai dijadikan sarang ular.
(Aep Hendy S)***