Warga Tolak Pendirian Perusahaan Lump Karet

PERISTIWA26 views


PATARUMAN, (KAPOL).-
Belasan warga sekitar protes rencana pembangunan perusahaan pengolahan lump karet di Rt 14 / 03, Dusun Rancakole, Désa Mulyasari, Kec Pataruman, Kota Banjar, Rabu (26/4/2017).

Massa menuntut agar perusahaan tersebut membatalkan rencana pembangunan pengolahan lump di sekitar pemukiman penduduk.
Aspirasi warga langsung disampaikan ke Pemerintah Désa Mulyasari dan pemilik perusahaan itu di Kantor Désa Mulyasari dengan pengawalan aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP.

” Aspirasi warga sudah bulat untuk menolak perusahaan pengolahan lump karet tersebut. Karena, dikhawatirkan menimbulkan polusi dari limbah pengolahan lump itu. Baik, limbah cair maupun polusi udara akibat baunya itu,” kata Ketua Rt 14, Jaja didampingi Ketua RW 03, Sahli, seusai pertemuan.

Kepala Desa Mulyasari, Wawan Gunawan didampingi Sekretaris Desa Mulyasari, Ari A.Md., dan Kasi Pemerintahan dan Ketertiban Umum, Kandar, menyatakan, selaku pelayanan masyarakat, pihaknya mesti merespos aspirasi mayoritas yang berkembang selama ini.
Diantaranya, penolakan pendirian perusahaan lump karet itu.

” Warga hanya menolak pendirian perusahaan lump saja. Solusinya, sesuai hasil pertemuan tadi, pemilik perusahaan diperbolehkan memilih usaha lain, asal jangan yang menimbulkan polusi bau saja,” ujar Wawan Gunawan.

Lebih lanjut dia menegaskan, sampai saat ini, pemilik perusahaan tersebut belum mempunyai perizinan pendirian bangunan, izin lingkungan dan izin lainnya.

Menyikapi aspirasi itu, Pemilik Perusahaan Lump Karet, Budianto, menyatakan, pasrah. “Kondisi masyarakat seperti itu, dipastikan saya tidak akan melanjutkan pengolahan Lump karet. Walaupun usaha menekuni itu merupakan hak pribadi saya untuk bisnis,” kata Budianto.

Menurut dia, rencana pembangunan perusahaan Lump Karet itu, dirinya sudah berupaya permisi dan minta izin kepada RT setempat.

” Jika perusahaan sudah beroperasi, dipastikan mengakomodir warga sekitar untuk dijadikan karyawan. Kami berupaya baik kepada masyarakat sekitar. Hal demikian sudah direncanakannya,”ujar Budianto seraya mengakui, saat ini dirinya sudah sukses bekerjasama di bidang perusahaan Lump Karet di Wanareja.

” Investasi di Mulyasari gagal, karena ditolak warga sekarang ini. Proses pembangunan yang dijalani masih tahap pasang pondasi,” ujarnya. (D.Iwan)***