TAWANG, (KAPOL).- Pasca dilakukan operasi oleh tim dokter RSUD Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya, Wawan (42) yang mulai dikenal warga banyak dengan sebutan manusia pemakan paku kondisi kesehatannya sempat membaik. Wawan yang mendapat perawatan di Ruang ICU Rumah Sakit tersebut kembali menurun dan menghembuskan napas terakhirnya.
Isak tangis keluargapun mengiringi saat jenazah Wawan yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut dikebumikan di pemakaman umum di Bebedahan Kota Tasikmalaya.
“Usai dilakukan operasi oleh tim dokter rumah sakit dokter Soekardjo Tasikmalaya, Wawan terus menjalani perawatan di Ruang ICU rumah sakit. Kondisinya sempat membaik dan siuman. Namun masih harus menjalani perawatan intensif,” kata salah seorang keluarganya, Yudi (42), Kamis (9/11/2017).
Menurutnya, kondisi Wawan mulai memburuk sejak pukul 01.00 WIB dinihari dan terus hingga Kamis (9/11/2017) pagi, Wawan menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soekardjo.
Kemudian setelah dinyatakan meninggal bapak dua anak ini menghembuskan napas terakhirnya dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Bebedahan II Kelurahan Lengkongsari, Kota Tasikmalaya untuk dimakamkan.
Sebelumnya pada Rabu pekan lalu Wawan menjalani operasi. Tindakan medis ini diambil tim dokter rumah sakit setelah hasil foto rontgen menunjukkan beberapa paku melukai usus. Kemungkinan infeksi pada perut juga rentan terjadi karena sudah terdapat luka.
Dalam operasi yang berlangsung lebih dari 4 jam itu, tim mengangkat 48 buah paku berukuran besar. Meski operasi berjalan lancar, dikhawatirkan ada infeksi akibat paku yang telah berkarat, sehingga perawatan intensif terus dilakukan.
Sebelumnya, berawal ketika Wawan mengeluh sakit dibagian perut hingga dibawa keluarga kerumah sakit. Kepada tim medis Wawan yang bekerja sebagai buruh bangunan itu mengaku gemar mengkonsumsi paku berbagai ukuran sejak dua bulan lalu.
Sehingga tindakan operasi harus ditempuh untuk mengeluarkan paku yang bersarang ditubuh pasien setelah dilihat dari hasil rontgen. (Erwin RW)***
