YPS Gelar Ritual “Ngumbah Pusaka”

BUDAYA72 views

SUMEDANG, (KAPOL).- Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhamad SAW 1439 hijriah, pengurus Yayasan Pangeran Sumedang (YPS), gelar ritual “ngumbah pusaka” di komplek Gedung Srimanganti, Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU), Senin (20/11/2017).

Ritual pencucian benda-benda pusaka koleksi MPGU ini, merupakan salah satu tradisi turun temurun yang selalu dilakukan pihak YPS setiap awal bulan Mulud.

Pantauan KP, di lokasi, prosesi “ngumbah pusaka” ini dimulai sejak pukul 10.00 dengan diawali ritual ngarak pusaka.

Dimana pusaka-pusaka koleksi unggulan MPGU itu, satu persatu dikeluarkan oleh Muhamad Muharam (pengurus pusaka MPGU).

Selanjutnya, semua pusaka tersebut diarak oleh keturunan YPS mengelilingi komplek museum dan gedung negara dengan dikawal oleh pasukan abdi kerajaan beserta masyarakat adat.

Sesampainya di Gedung Srimanganti, semua pusaka yang telah diarak itu langsung diserahkan kepada Bupati Sumedang yang dianggap sebagai simbol Raja Sumedang.

Adapun beberapa pusaka unggulan MPGU yang diarak tersebut, antara lain, Pedang Ki Mastak peninggalan Prabu Tadjimalela, Keris Ki Dukun peninggalan Prabu Gajah Agung, Keris Panunggul Naga peninggalan Prabu Geusan Ulun, Keris Naga Sasra I peninggalan Prabu Panembahan, Keris Naga Sasra II peninggalan Pangeran Kornel, Badik Curuk Aul 1 dan Badik Curuk Aul II peninggalan Mbah Jaya Perkosa.

Semua pusaka itu, satu persatu dicuci oleh Bupati dan pengurus MPGU, dengan dipandu oleh Muhamad Muharam selaku abdi kerajaan yang bertugas memelihara semua benda pusaka tersebut.

Menurut informasi, semua benda pusaka itu konon dicuci dengan air yang berasal dari tujuh sumber air yang telah ditaburi bunga tujuh rupa.

Dan supaya benda-benda pusaka tersebut tetap awet, maka setelah dicuci dengan air semua pusaka itu dicuci pula dengan menggunakan jeruk mipis dan gabah, serta diberi minyak wangi sesuai karakter pusakanya.

Menurut laporan Ketua Panitia Ngumbah Pusaka, Rd. Ahmad Ikbal Brata Surya, kegiatan ngumbah pusaka ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap bulan Maulud dalam rangka melestarikan adat dan tradisi turun temurun.

“Disamping untuk menjaga keberadaan benda pusaka agar tetap awet, ritual ini memang sengaja dilakukan untuk mengenang kebesaran Kerajaan Sumedang,” kata Ahmad.

Selain itu, Ahmad juga menjelaskan, bahwa dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi kali ini, digelar pula kegiatan Peresmian Yayasan Nazhir Wakap Pangeran Sumedang.

“Selain ritual ngaumbah pusaka, pada hari ini akan diresmikan pulan Yayasan Nazhir Wakap Pangeran Sumedang,” katanya.

Sementara itu Bupati Sumedang H. Eka Setiawan, selaku Nazhir YPS, berpesan agar tradisi ngumbah pusaka ini bisa terus dipertahankan sebagai ciri khas Sumedang. “Kami menyambut baik kegiatan ini. Saya harap tradisi ini bisa terus dipertahankan,” katanya.

Lebih jauhnya, Bupati Eka juga berharap, agar kegiatan Ngumbah Pusaka ini bisa menjadi aset wisata unggulan Sumedang. (Taufik Rochman)***