GARUT, (KAPOL).- Yuliani gadis asal Kec. Bungbulang, Selatan Garut tak berdaya terbaring lemas di atas kasur di ruang Mutiara I kamar nomor 5 RSUD dr. Slamet Garut.
Mukanya pucat pasi karena kurang tidur menahan sakit.
Siswi kelas 3 Sekokah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Garut itu, dirawat di rumah sakit milik pemerintah itu akibat menderita kangker payudara sebelah kiri dan
benjolan yang semula kecil itu kini nyaris sebesar bola futsal, dan kini Yuliani butuh uluran tangan.
Minggu (10/12/2017) siang kemarin Yuliani mendadak sumringah, mukanya ceria penuh senyum ketika menerima kunjungan dari rombongan alumni SMA Muhamamdiyah angkatan 84 IPS.
“Kami datang kesini setelah membaca berita di Kabar Priangan Online (KAPOL). Kami hanya bisa mendoakan agar neng Yuliani segera sembuh lagi seperti semula. Adapun yang kami berikan pun tidak seberapa. Yang pasti kami dari alumni SMAM IPS tahun 84 mendoakan Neng Yuliasi cepat sembuh, dan kepada keluarganya agar diberikan kesabaran, amin,” kata Ustad Ade Maskun usai doa bersama.
Sehari sebelumnya, istri wakil bupati Garut, Hj. Hanni Helmi Budiman, para guru, dan puluhan rekan-rekan dari SMAN 7 Garut menjenguk gadis berkulit putih ini. Sebagaimana diketahui, Yuliani menderita benjolan di payudaranya, sejak Jumat (8/12/2017) sudah dirawat di RSUD dr. Slamet Garut.
Sebelumnya Yuliani sempat dibawa ke rumah sakit, akan tetapi penyakit yuliani tak kunjung sembuh.
Camat Bungbulang, Heri Hermawan menjelaskan, dirinya melapor langsung kepada Wakil Bupati mengenai kondisi Yuliani. Hari Jumat (8/12/2017), Ia ditelepon oleh istri Wakil Bupati Ny. Hani Helmi Budiman agar membawa Yuliani hari itu juga ke RSUD dr. Slamet Garut.
“Alhamdulilah sekitar jam 18.00, yuliani sudah ditangani oleh dokter RSUD dr. Slamet,” ungkapnya.
Heri menuturkan, setelah mendapat tindakan medis di IGD, pasien lalu ditempatkan di Ruangan Mutiara I kamar 5.
Menurut pihak keluarga, observasi terhadap pasien akan berlangsung sekarang, untuk menentukan tindakan medis selanjutnya dan biaya perawatan Yuliani akan ditanggung BPJS dan pihak-pihak yang telah bersedia membantu perawatan pasien.
Siti Nurkoimah (27), kakak Yuliani mengatakan, setahun yang lalu adiknya sempat dioperasi.
Namun setelah dioperasi karena keterbatasan biaya tidak pernah kontrol lagi, sekitar bulan Maret payudara yuliani membesar lagi. Akan tetapi sama orang tuanya dianggap biasa.
“Ari kadieunakeun kalahkah nga ageungan deui, kondisi pun adi teh kalahkah lemah teu tiasa naon-naon, teras menurun. Basa di operasi teh sasih Oktober 2016 teras karaos deui sasih Maret 2017 nga ageungan dugi ka ayeuna,” katanya.
Beragam pengobatan tradisional dan herbal sudah pernah dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Bahkan, tak jarang di luar bekas operasian (payudara) keluar nanah dan darah.
“Numawi abdi teh janteun rewas, nya enggal weh dicandak kadieu saatosna aya bantosan ti ditu di dieu, Alhamdulillah hatur nuhun pisan ka rekan rekan wartawan anu tos ngbantos,” ucapnya lirih.
Anak ketiga pasangan Eman Sulaeman (50) dan Yusmiati (47) ini, termasuk siswi berprestasi di sekokah. Ia beberapa kali terpilih mewakili sekolahnya jadi kontingen Kabupaten Garut di bidang seni khususnya puisi.
Warga Kampung Ranca Wareng, Desa Bungbulang, Kec. Bungbulang, Kab. Garut, ini berharap ada pihak yang mau membantu biaya perawatan. (Dindin Herdiana)***