JATIGEDE, (KAPOL).- Mengharukan,meski hujan mengguyur deras kawasan Kaleci (Kadu-Lebaksiuh-Cintajaya), tak menyurutkan warga dalam menyambut kedatangan calon Bupati Sumedang nomor urut 1, H. Dony Ahmad Munir (Doamu).
Terpantau, warga masyarakat berjejer disepanjang jalan perkampungan di kawasan Kaleci.
Dony langsung turun meyapa dan menyalami warga. Kehadiran cucu ulama besar Sumedang, Kiai Mama Syatibi itu disambut pula dengan spanduk yang menitipkan agar wilayah mereka segera disentuh oleh pembangunan infrastruktur terutama perbaikan jalan beraspal.
Kehadiran H. Dony sesungguhnya sudah ditunggu warga sejak diketahuinya jika yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai bupati sumedang.
Namun hal itu baru bisa terpenuhi, Kamis (24/5) kemarin. Walaupun di guyur hujan mereka tetap menunjukan simpatinya dengan berdiri di pinggir jalan sambil bersalaman menyambut kedatangan Doamu.
“Kehadiran Pak Haji, sangat kami tunggu. Karena kami hanya berharap kepada Pak Haji Dony, untuk bisa melakukan perubahan di sini,” ujar Gilang, seorang petani dan pedagang Mangga Gedong Gincu.
Ia sempat marah sama relawan, kenapa pak haji belum sampai ke sini?.
Bulan lalu katanya mau hadir ternyata tidak, saya dapat informasi, waktu itu katanya kesorean.
Kehadiran Pak Dony saat ini, seperti datang hujan dimusim kemarau.
“Kami sangat bahagia. Karena akhirnya Pak Dony bisa melihat langsung kondisi Desa Kami.” tandas Gilang.
Disela-sela blusukannya itu, kepada wartawan Dony mengemukakan, Desa ini (Kadu, Lebaksiuh dan Cinta Jaya-red) saat ini kondisinya sungguh rusak parah.
Dan dari kondisi yang memprihatinkan itu, Dony sudah menyampaikan kepada tim untuk mencatatnya.
Insya Allah, apabila pasangan Dony Erwan Jadi Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, jalan dikawasan Kaleci (Kadu, Lebaksiuh dan Cintajaya) termasuk jembatan Cilutung yang rusak parah akan diperbaiki.
Dony berharap, jika infrastuktur di sini diperbaiki, maka akses untuk menuju kesejahteraan masyarakat akan semakin dekat.
Transportasi menjadi lancar, bisnis masyarakat Insya Allah berkembang, karena distribusi hasil (produk) pertanian menjadi lancar sebagai dampak dari kondisi infrastruktur yang baik.
“Pertanian di sini sangat baik, apalagi ini adalah penghasil mangga Gedong Gincu terbaik. Bahkan sejarah Gedong Gincu, awalnya dari sini. Kita harusnya bangga, namun kita menjadi tersisih, karena jalan di desa ini rusak parah, sedangkan tetangga sebelah jalannya mulus. Ini masih Sumedang, Sumedang Kudu Hudang, akui dan ajak warga perbatasan untuk menikmati diri bahwa mereka adalah masyarakat Sumedang,” ujarnya.
Mengakhiri penjelasannya, Dony tak lupa mengucapkan raaa terimakasihnya atas sambutan dan antusiasme warga Kaleci. “Saya sangat terharu. Subhannallah, warga sampai rela antri dan hujan-hujanan menyambut dan menunggu kehadiran saya dan tim. Ini luar biasa. Terima kasih,” ujar Dony.
Saat rombongan Doamu menyusuri kawasan perkampungan ada pemandangan menarik, ketika tiba2 setelah bersalaman dengan Damu, warga membentangkan spanduk, dengan tulisan “ASSALAMUALAIKUM PAK HAJI … !!! Kami ingin JALAN ini BAGUS dan JEMBATAN CILUTUNG segera Diselesaikan. Kami Siap Mendukung Doamu Esa”
Dony mengaku terharu dan sempat menangis. Ada rasa sedih, haru bangga, campur-campur, dan merasakan apa yang dirasakan dan menjadi harapan warga.
“Mereka nampaknya sangat berharap pada saya, Semoga Allah memberikan Ridha Nya, dan segalanya diberikan kemudahan dan kelancaran,” pungkas Dony. (Devi Supriyadi)***