PANGANDARAN, (KAPOL).- Seorang pemuda asal Pangandaran yang juga pendiri Komunitas Belajar Sabalad, mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan gagasan sekaligus menceritakan tentang Kampung Nusantara dalam Asean Community Forum yang digelar di Fort Canning, Singapura pada 14-15 Maret 2018.
Ai Nurhidayat (28) saat di hubungi Kabar Priangan Online (KAPOL) mengatakan, undangan kehormatan tersebut secara khusus bagi perwakilan dari 10 negara saja.
“Ini dilaksanakan secara reguler dan menjadi agenda utama Asean Community,” katanya, Jumat (16/3).
Ia menyampaikan pentingnya membangun relasi antar pemuda terutama di kawasan Asean.
Realisasinya, untuk saling mengenal, memahami dan berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian.
“Alhamdulilah, saya mewakili Kabupaten Pangandaran untuk mengikuti acara yang sudah menjadi agenda utama Asean Community,” ucapnya.
Ia mencontohkan Spirit Sabalad yang perannya membuat dinamis para pemuda, selain berelasi dan melakukan kolaborasi.
Implementasinya, kata dia, dengan menyelenggarakan Kelas Multikultural yang melibatkan siswa dari beragam latar belakang.
“Setelah mengantarkan Sabalad menjadi Juara 1 sebagai komunitas terbaik berbasis komunitas pada 2015. Kini membuka kemungkinan ada sebuah program bersama untuk membangun perdamaian melalui Kelas Multikultural yang diikuti peserta dari kawasan Asean, ” katanya.
Ide tersebut, menguatkan visi Asean Community yang diantaranya dalam Blueprint Asean Social Cultural Community 2025.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi laboratorium budaya.
Alasannya, karena memiliki keragaman dan menurutnya program Kelas Multikultural adalah gerakan publik untuk menerima, mengapresiasi, memberi tempat dan melindungi perbedaan.
Hal itu, tampak sudah mewakili semangat memelihara keragaman dan menciptakan perdamaian.
Dalam forum yang diikuti peserta perwakilan dari 10 negara itu,dirinya pun menceritakan tentang Kampung Nusantara.
“Kampung Nusanyara, sebuah kawasan di Pangandaran yang terintegrasi dengan masyarakat dalam menciptakan semangat kebersamaa dalam hidup, menjalani dan melestarikan kehidupan,” tuturnya.
Ia berharap seluruh elemen di Indonesia dan semua anggota Asean ikut memikirkan masa depan bangsa dan dunia, melalui gerakan membangun relasi dan perdamaian.
“Tuhan saja, menciptakan suku-suku dan bangsa-bangsa untuk saling memahami satu sama lain. Dalami isi dalam Alquran surat Al Hujaraat ayat 9 yang isinya ‘Bahkan Tuhan telah memuliakan seluruh Bani Adam (manusia), walaqod karromna bani adam. Kenapa manusia tidak mengikuti perintah Tuhannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan visinya tentang perlunya membangun kawasan Asean Community.
“Kawasan Asean Community, peranannya sangat penting untuk menghidupkan peradaban dunia,” katanya. (M.Jerry)***