​Antisipasi “Panic Buying” Selama Ramadhan, BI Gandeng Ulama

LINIMASA5 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Bank Indonesia perwakilan Tasikmalaya merangkul kelompok ulama di Kota Tasikmalaya. Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga stabilitas harga selama Ramadhan dan jelang Idul Fitri. 
Kepala BI Tasikmalaya, Wahyu Purnama mengatakan para ulama diharapkan berceramah tentang efisiensi saat berbelanja guna mencegah belanja berlebih. Pasalnya, kata Wahyu, pembelian berlebih atau panic buying menjadi salah satu hal yang ditakuti terjadi selama Ramadhan. 
“Walau pun pasokan banyak, tetap berpotensi terjadi kelangkaan andai panic buying terjadi secara masif,” ujarnya, Selasa (23/5/2017).
Wahyu menambahkan pelaku panic buying khawatir terjadi kelangkaan dan tak bisa memenuhi kebutuhan diri. Padahal, imbuhnya, justru tindakan panic buying lah yang sebenarnya menyumbang faktor kelangkaan terhadap komoditas barang tertentu.
“Kami berharap para ulama bisa ikut menjadi kepanjangantangan BI dalam menyiarkan pentingnya efisiensi berbelanja. Apalagi sebagai Kota Santri para Ulama memiliki pengaruh dominan di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH. Achef Noor Mubarok mengatakan ulama memang harus mengambil peran dalam strategi ekonomi umat. Ia mendukung gagasan BI agar ulama diikutsertakan dalam upaya stabilisasi sembako. 
“Maka tugas ulama bertambah. Turut serta menyampaikan kepada masyarakat untuk mengatur kestabilan dan keseimbangan harga,” uharnya. (Imam Mudofar)