7 Program Hasanah, Nyunda dan Mengakar

POLITIKA13 views

GURU Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Padjajaran, Profesor Obsatar Sinaga, memberikan pandangannya terhadap program yang diusung oleh pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) dan Anton Charliyan (Kang Anton) atau yang dikenal dengan Hasanah.

Menurutnya, 7 program unggulan yang ditawarkan pasangan Hasanah itu manjadi cara tepat untuk menata daerah dan masyarakat Jawa Barat.

Bahkan, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kalangan atas hingga bawah.

“Program ini merupakan cara menata masyarakat Jawa Barat yang nyunda (tapi tidak harus orang sunda) dan mengakar,” ucapnya melalui rilis kepada “KAPOL”, Selasa (6/3/2018).

Pria yang akrab disapa Obi ini memaparkan, program yang digulirkan oleh pasangan dua Jendral itu, merupakan program yang masuk akal dan tidak rumit.

Sehingga, masyarakat Jawa Barat akan mudah menerima maksud dan tujuan dari digulirkannya program tersebut.

“Pasangan ini mencoba untuk menampilkan program yang mudah dicerna dan gampang ditalar oleh logika man on the street,” tuturnya.

Seperti diketahui, Pasangan Hasanah mempunyai program Sewelas Asih dengan 7 program unggulan diantaranya Bogagawe, Jabar Sebeuh, Jabar Cageur, Sakola Gratis, Imah Reumpeug, Turkamling dan molotot.com.

Program tersebut, lanjut Obi, menjadi solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi oleh Jawa Barat, karena bersentuhan langsung dengan kondisi yang dihadapi oleh masyarakat.

“Sekaligus memecahkan berbagai persoalan yang selama ini diinginkan oleh masyarakat Jawa Barat seperti Kesehatan, Daya Beli hingga pendidikan,” katanya.

Sementara itu, Cagub Kang Hasan menyampaikan, bahwa program yang ia gulirkan bersama pasangannya Kang Anton, merupakan rumusan yang diserap dari aspirasi masyarakat dalam setiap kunjungannya ke berbagai daerah, serta hasil observasi di lapangan yang dilakuakan oleh para ahli.

“Melalui program tersebut, Kami yakin mampu membangun Jawa Barat ke arah yang lebih baik dan mensejahterakan masyarakatnya,” ujarnya. (Devi Supriyadi)***