SUMEDANG, (KAPOL).- Sebagai upaya mempromosikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang menggelar acara Pekan ASI Nasional Tahun 2018, Kamis (30/8).
Acara bertaraf kabupaten itu, dihadiri PJs Bupati Sumedang, Sumarwan Hadi Sumarno, puluhan ibu-ibu yang memiliki bayi serta sejumlah kader kesehatan.
“Out put dari acara ini, bagai mana para ibu dapat memahami bagai mana pentingnya ASI bagi seorang bayi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupten Sumedang, Uyu Wahyudin.
Dikatakan, keharusan ibu memberikan ASI nya kepada bayi, mulai dari usia nol hingga usia dua tahun.
“ASI merupakan hak azasi manusia. Kewajiban ibu memberikannya dan hak bayi untuk mendapatkannya,” kata Uyu.
Penyebar luasan tentang ASI itu, lanjut Uyu, tidak hanya terpaku pada momen Pekan ASI Nasional saja.
Namun dalam berbagai kesempatan, pihaknya tidak akan berhenti untuk melakukan sosialisasi, sesuai dengan anjuran pemerintah.
“Dari data yang masuk, tingkat kesadaran ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayi di Sumedang, baru sekitar 74, 8 persen,” ucapnya.
Ada beberapa penyebab, kata Uyu, seorang ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya.
Diantaranya karena faktor ketidak tahuan pentingnya ASI bagi bayi, karena tidak keluarnya ASI pasca melahirkan serta karena dengan alasan mempertahankan kecantikannya, atau dengan kata lain, takut payu dara menjadi kendor.
“Bagi ibu yang tidak keluar ASI nya setelah melahirkan, harus dilakukan pemeliharaan payu dara sejak masih hamil,” tuturnya.
Sedangkan pada saat melahirkan, dapat dilakukan dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
“Kemudian tahapan – tahapan berikutnya akan terjadi sampai usia bayi dua tahun,” katanya.
Dia menambahkan, dengan pemberian ASI ekslkusif kepada bayi dengan baik, maka diharapkan dapat menghindari terjdinya stunting (gagal tumbuh) pada bayi, yang dapat diketahui pada saat usia bayi di bawah dua tahun (baduta). (Devi S)***