BANJAR, (KAPOL).- Nama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Banjar, Gunadi dan Nama Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Banjar, Feri Nopiyanto dicatut orang tak bertanggungjawab melalui telpon.
Diketahui, yang mencatut dua nama pejabat Kejari Banjar itu, menelpon kepada sejumlah pejabat Pemkot Banjar dan akhir-akhirnya meminta uang.
Diantara yang ditelpon dan menjadi korban penipuan, sejumlah pejabat yang sempat dimintai keterangan oleh Kejari Kota Banjar terkait Bantuan Provinsi Jabar tahun 2016 sekarang ini.
Akibatnya, ada seorang pejabat yang tertipu dan transfer uang ke nomor rekening yang diberikan si Penelpon itu, sebesar Rp 10 juta dari permintaan awal Rp 30 juta.
Yaitu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata KOta Banjar, Nana Suryana.
Telepon serupa juga datang kepada Sutarno, pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kota Banjar. Namun, oleh Sutarno, permintaan itu tak dilayaninya.
Terungkapnya aksi penipuan melalui telepon tersebut, saat Kadispora Banjar sekaligus mantan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Banjar, Nana Suryana dan Sutarno, bertemu langsung Kepala Kejari Banjar, Gunadi, di Kantor Kejari Banjar Jalang Gerilya, belum lama ini.
“Saya kaget. Karena tak merasa telpon kepada yang bersangkutan, apalagi minta uang. Bercermin peristiwa itu, diharapkan seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Banjar mewaspadai aksi penipuan, mengatasnamakan Kejari Banjar,” ujar Kajari Banjar, Gunadi didampingi Kasi Pidsus Kejari Banjar, Feri Nopiyanto, Selasa (28/5/2019).
Lebih lanjut dia berharap kepada semua pejabat di Kota Banjar jangan mudah percaya kepada yang mengaku dari Kejari Banjar melalui telpon.
Sebaiknya, jika ada telpon seperti itu ditanyakan dan bertemu langsung dahulu, benar atau tidaknya pernyataan telpon itu ?.
Akibat kesalahan sendiri, tak klarifikasi. Otomatis ada yang menjadi korban penipuan lewat telpon.
Menurut Gunadi, hal demikian harus lebih diwaspadai oleh semuanya.
Saat “KAPOL” berupaya konfirmasi kronologis kepada Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata KOta Banjar, Nana Suryana, saat itu tak mau memberikan komentar secara jelas dan detail.
“Cukup warning we ti Kajari,” ujar Nana Suryana, melalui pesan Whatsapp. (D.Iwan)***
