BANJAR, (KAPOL).- Antrian warga untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg di setiap pangkalan di Kota Banjar sudah menjadi pemandangan setiap hari baik pagi dan sore.
Sejak sebulan terakhir ini, warga khususnya para pengecer mengeluhkan dengan langkanya pasokan gas elpiji 3 Kg di Kota Banjar.
Gas bersubsidi tersebut kini mulai sulit didapat di pasaran, sehingga hampir setiap hari warga harus antri di setiap pangkalan gas yang ada di wilayah Kota di ujung Provinsi Jawa Barat ini.
Seperti yang terjadi di pangkalan Gas Elpiji Parungsari, hampir setiap pagi dan sore selalu dipenuhi warga yang mengantri untuk mendapatkan gas 3 kilogram tersebut.
Tak jarang, mereka harus berjubel dan rela antri di pangkalan ini.Yayan (34), warga Lingkungan Cikadu, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, mengatakan bahwa ia mulai menunggu di pangkalan sejak pukul 5 pagi sebelum pangkalan buka.
Hal ini dilakukan agar ia mendapat antrian awal karena dirinya khawatir tidak kebagian gas tersebut.
“Sengaja saya datang lebih pagi, karena kalau sedikit agak siang tidak bakal kebagian,” ujarnya, Rabu (17/07/2019).
Selain Yayan, Engkus (50) warga Banjar lainnya mengatakan, bahwa antrian warga yang akan membeli gas elpiji 3 Kg di Pangkalan Parungsari ini, lantaran harganya sesuai dengan aturan atau prosedur pangkalan yakni Rp 16.000.
“Wajar kalau ngantri, karena disini (pangkalan Parungsari) harganya Rp 16.000 sesuai dengan aturan yang berlaku, sedangkan di pangkalan-pangkalan yang lain ada 17 ribu bahkan hingga 18 ribu perbuah,” jelas Engkus yang juga salah seorang pengecer.
Ia menambahkan, selain cukup sulit untuk mendapatkan harga yang murah, gas elpiji 3 Kg ini pun kini diduga banyak yang dijual ke wilayah luar Banjar.
“Ini sangat menyesakkan, dimana warga Banjar sedang membutuhkan, ini diduga malah banyak yang menjualnya ke luar Banjar. Saya pernah melihatnya, untuk Banjar kan segel gas 3 kilogram warnanya Orange, dan ini banyak beredar di wilayah Cisaga, Kabupaten Ciamis, bahkan hingga ke wilayah Cijulang Kabupaten Pangandaran,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik Pangkalan Gas Parungsari, H Maman Surahman, mengatakan, antri di pangkalan gas miliknya ini bukan dari langkanya gas elpiji 3 kilogram dari pusat.
Menurutnya, pasokan gas ada, ia mangaku dikirim 1 DO setiap harinya.
“Mungkin disini harganya Rp 16.000, jadi warga setiap hari membludak dan membelinya ke sini. Kalau ada pangkalan yang menjual harga gas elpiji 3 kilogram di atas Rp 16.000 atau lebih mahal dari harga aturannya saya no comment, bahkan kini terdengar banyak gas elpiji 3 kilogram bersegel orange yang dijual ke luar wilayah Kota Banjar, saya pun no comment,” katanya. (Agus Berrie)***