Santri Cipasung Deklarasikan Gerakkan Tolak Radikalisme

EDUKASI21 views

SINGAPARNA, (KAPOL).-
Isu-isu yang berkaitan dengan faham radikalisme sudah tidak terbendung lagi keberadaannya. Terlebih dengan adanya media sosial. Hampir setiap hari postingan-postingan yang bernadakan isu radikalisme dengan mudah bisa ditemukan. Sasarannya adalah kalangan usia-usia pemuda. Pasalnya di usia tersebut masih mudah untuk diarahkan pada hal yang lebih dikenal dengan istilah pencucian otak.

Atas dasar tersebut, santri-santri Pondok-Pesantren Cipasung yang tergabung dalam organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) mencoba membuat gerakkan untuk membendung peredaran faham-faham yang mengarah pada radikalisme. Mereka menggandeng komunitas-komunitas kesenian yang ada di Pondok Pesantren Cipasung. Seperti Sanggar Kobong, Sanggar Gama, Kommunitas Oi Pondokku dan Komunitas Slanker di Negeri Orang.

“Teman-teman kita arahkan untuk tidak terjerumus dengan faham-faham radikalisme. Salah satunya dengan cara memberikan ruang aktualisasi diri dengan kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Semisal musik, kesenian atau yang lainnya,” kata Ketua PAC IPNU Singaparna, Syahrul Mubarok, Sabtu (20/02/2016) sore.

Dengan demikian, kata Syahrul, diharapkan rekan-rekan seusianya bisa lebih fokus menggeluti kegiatan yang berkaitan dengan hobi dan aktualisasi diri. Sehingga terhindar dari hasutan-hasutan yang berisi faham radikal.

Sementara itu, salah seorang Santri Cipasung, Moh. Nazmi menambahkan secara nyata rekan-rekan Santri di Cipasung sudah mendeklarasikan diri menolak faham radikalisme yang akhir-akhir ini tengah mewabah di Indonesia. Untuk itu, kata Nazmi, santri-santri di Cipasung lebih diarahkan untuk jihad ringan yang berkaitan langsung dengan masyarakat.

“Salah satu bukti jihad kita dituangkan dalam aksi bersih-bersih di sekitar perkampungan masyarakat di dekat Pesantren Cipasung ini,” ujar Nazmi. (Imam Mudofar)

Komentar