BANJAR, (KAPOL).- Menjelang bulan ramadan 2019 yang waktunya sudah dekat, membuat beberapa komoditi kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
Terutama, harga bawang merah dan bawang putih yang tampak harganya cukup mahal.
Salah seorang pedagang di Pasar Banjar, Wahyu warga Binangun Kota Banjar menuturkan jika 2 minggu kebelakang ini harga bawang merah sudah menembus harga Rp 35 ribu-40 ribu per Kg.
“Hampir satu bulan ini memang untuk bawang merah ada kenaikan dari Rp 14 ribu/Kg jadi Rp.18 ribu/Kg, naik lagi jadi Rp 22 ribu, Rp 26 ribu, terus naik Rp 4 ribu hingga sekarang hampir Rp 40 ribu perkilonya, kalau bawang putih dari Rp. 17-18 ribu kini sudah harga Rp.30 ribu,” tuturnya, Minggu, (07/04/2019).
Pemasok bawang dari Ciledug dan Losari keteteran akibat stoknya terbatas.
“Kenaikan bawang terjadi hampir satu bulan, selain bawang, kemiri (red-muncang) juga naik turun, asalnya Rp 48 ribu perkilo, turun jadi Rp 38 ribu, dan naik lagi menjadi Rp 45 ribu. Harga bisa kembali normal jika sudah panen raya di Jawa Timur,” ucapnya.
Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar, Saifuddin mengatakan, berdasarkan data yang diterima perminggunya, harga bawang merah tidak ada kenaikan, dan masih stabil.
Terkecuali dari harga Bawang putih dari harga Rp 34 ribu perkilo, menjadi Rp 32 ribu.
“Harga di pasar masih stabil, tidak ada kenaikan yang signifikan,” jawabnya.
Untuk mensiasati kenaikan harga, dirinya bersama tim kerja akan melakukan beberapa kegiatan seperti Operasi Pasar Murah (OPM), Pasar Rakyat yang bekerjasama dengan pihak distributor, serta pemantauan di Pasar.
“Untuk kegiatan pasar rakyat seperti biasa kita akan gelar pada pertengahan bulan Ramadan, serta peningkatan pemantauan dipasar-pasar, yang biasa seminggu dua kali, akan kami tingkatkan menjadi tiga kali bahkan setiap hari. Kita juga akan pantau barang-barang yang mengandung bahan berbahaya disetiap kegiatan jual beli, baik itu dipasar maupun toko modern,” imbuhnya.
Kepala Bidang Perdagangan, Mamat Rahmat, menambahkan, jika harga pasar itu terkadang berbeda-beda, tergantung pembeli dan jam belanja.
“Memang kalau kita belanja dipasar itu, pagi, sore dan malam itu kadang suka berbeda. Bisa saja jika belanja malam, kebanyakannya para pedagang makanan (restoran/rumah makan), sehingga harganya agak sedikit murah,” tuturnya.
Meski demikian, pihak Pemerintah selalu mengontrol harga pasar, apalagi menjelang bulan puasa.
“Insya Allah kita akan selalu memenuhi stok kebutuhan masyarakat Kota Banjar dengan harga yang terjangkau,” tutupnya.
Berdasarkan data dari dinas KUKMP, harga komoditi yang dijual di pasar cenderung relatif stabil, namun diantaranya ada kenaikan dan penurunan.
Seperti gula pasir yang dijual Rp 11.500, asalnya Rp 12 ribu, ayam broiler yang turun Rp 2 ribu, dari asal Rp 30 ribu menjadi Rp 28 ribu, kemudian cabe merah keriting mengalami kenaikan dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu.
Sementara, cabe rawit hijau dari Rp 20 ribu menjadi Rp 16 ribu, cabe rawit merah dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu, bawang putih dari Rp 32 ribu menjadi Rp 34 ribu, kentang dari Rp 11 ribu, kini Rp 10 ribu, wortel dari Rp 7 ribu menjadi Rp 8 ribu, dan harga bahan pokok lainnya masih tetap. (Agus Berrie)***