BANJAR, (KAPOL).- Isak tangis mewarnai kedatangan jenazah Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Anwar Hartono (54), yang sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Cipularang Km 94.800 jalur B, Desa Pasirmunjul Kec. Sukatani, Kab. Purwakarta, pada Rabu, 23 Januari 2019, Pukul 04.30 WIB.
Tidak hanya keluarga yang merasakan kehilangan, namun semua pihak, baik itu dari DPRD Kota Banjar, Pemerintahan Kota Banjar, LSM, Ormas, serta yang lainnya, ikut merasakan kesedihan yang mendalam akan kehilangan sosoknya.
- BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
Anwar Hartono, warga Lingkungan Sukarame RT. 01/013 Kel. Mekarsari Kec. Banjar kota Banjar tersebut meninggal bersama ajudannya, Dedi Wahyudi (45), warga Lingkungan cimenyan 1 RT 04/05 Kel. Mekarsari Kec. Banjar kota Banjar, dengan mempergunakan mobil dinas Toyota Kijang Innova, nopol Z 7 X.
Berdasarkan informasi, kronologis kejadiannya berawal saat dirinya hendak berangkat ke Jakarta, yang dikemudikan sopir pribadinya, Galuh Jaya Sentana sewaktu di jalan agak menikung dan menurun, diduga mengantuk hingga menabrak bagian belakang sebelah kanan kendaraan Mitsubishi Truk Fuso Nopol Z 9102 HB, yang di kemudikan oleh Nanang.
- BACA JUGA: Anwar Hartono Jadi Wakil Ketua DPRD Banjar
Truk itu, datang dari arah yang sama melaju di lajur 1 atau lajur lambat. Akibat dari kejadian tersebut, Anwar bersama Dedi meninggal dunia di TKP dan pengemudinya mengalami luka serius.
Kemudian korban langsung dilarikan ke RS. Thamrin, Purwakarta, dan kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan.
Adanya berita duka tersebut, membuat keluarga besar Anwar terpukul akan kepergiaan seorang ayah, sekaligus kakak hingga isak tangis keluarga pun pecah tidak terbendung lagi, saat jenazahnya tiba dirumah duka, diiringi air hujan.
- BACA JUGA: Wakil Ketua DPRD Banjar Tewas
Adik Anwar paling bungsu, Hj. Ida Hadijah, menuturkan jika kakak kedua dari empat (4) bersaudara tersebut, sangat mencintai keluarganya, hingga dirinya sempat disinggahi almarhum, untuk bersantap makan dirumahnya.
“Biasanya dia keliatan semangat, namun kemarin pagi sebelum berangkat meninggalkan kami, dia minta makan dirumah saya. Biasanya makannya itu banyak, namun saat itu masih banyak sisa, saya tanya kenapa, dia bilangnya ngga berselera, habis itu sudah ngga ketemu lagi sama dia,” ucapnya dengan lirih.
Ida menuturkan jika saat itu, kakaknya dalam kondisi yang kurang sehat, bahkan pihak dokter menyarankan untuk dirawat.
“Kemarin dia udah ke dokter, saat diperiksa dia sempat nelpon aa sakit, dan menyuruh jenguk dirumahnya, dokter juga menyarankan untuk diopname dan istirahat, namun pagi-pagi kemarin (Selasa-red), saya kerumahnya, namun pada sepi dan orang yang biasa jaga dirumah bilang aa udah berangkat ke jakarta,” imbuhnya.
Wakil Wali Kota, sekaligus Ketua DPC PDIP, Nana Suryana, yang hadir melayad kerumah duka menyebutkan jika sosok Anwar sangat “Nyaah kasasaha”.
“Dia itu sosok yang solidaritasnya tinggi, kalau punya rejeki dia ngga sayang dibagi kepada semua, dia juga saya kenal orang yang berani kalau dalam hal yang benar. Tentunya kami sangat kehilangan, dia kader terbaik partai di PDIP, apalagi disituasi politik yang akan menghadapi Pileg dan Pilpres nanti,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan mantan rekan kerja di DPRD Kota Banjar, Ir. Soedrajat yang merasa kehilangan sebagai temannya dalam berpolitik.
“Saya merasa kaget mendengar kabar duka tersebut, antara percaya dan tidak. Saya kenal dengan beliau sebagai tokoh yang enerjik, dinamis, fairplay, sportif, serta komunikatif,” terang Ajat.
Jenazah Anwar yang tiba pada pukul 15.30 WIB itu, kemudian di-salatkan hingga tidak menunggu waktu lama, jenazah yang sudah dikafani tersebut lalu dikebumikan di TPU. Dipatiukur, Banjar Kolot, Kota Banjar. (Agus Berrie)***