SINGAPARNA, (KAPOL).-
Setelah sempat tersiar isu bakal dilakukannya mutasi dan rotasi besar-besaran di lingkungan Pemkab Tasikmalaya, akhirnya pada Senin (7/9/2015) sore isu tersebut terbukti. Pemkab Tasikmalaya merotasi setidaknya 8 orang pejabat ekselon dua, 44 orang pejabat ekselon 3 dan 122 orang pejabat ekselon empat. Hal inipun menjadi perhatian publik, sebab rotasi-mutasi ini terkesan mendadak dan serba dipaksakan.
Dari pantauan KP, mutasi-rotasi yang dijadwalkan awal pada pukul 08.00 wib nyatanya batal digelar karena Bupati ada agenda lain yakni Paripurna pengesahan Peraturan Daerah di DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Setelah sempat simpang isur terkait jadi atau tidaknya, akhirnya pada pukul 16.00 wib posesi pengambilan sumpah jabatan pada mutasi-rotasi inipun di gelar di Aula besmen Setda Kabupaten Tasikmalaya.
Hal inipun nyatanya menuai pertanyaan besar, dimana pelaksaan mutasi-rotasi dilakukan pada luar jam kerja hingga berakhir pukul 18.00 wib. Banyak pihak beranggapan, jika hal ini cenderung dipaksakan dan ada motif tertentu. Agenda inipun dipastikan menjadi mutasi-rotasi terakhir masa kepemimpinan Uu-Ade sugianto. Sebab mutasi-rotasi sudah tidak bisa dilakukan lagi dimasa 6 bulan terakhir jabatan Bupati-Wakil Bupati.
Ditegaskan Bupati Tasikmalaya, H Uu Ruzhanul Ulum, mutasi dan rotasi wajar dalam setiap pemerintah daerah. Kebutuhan pihaknya dalam mutasi rotasi kali ini mengisi jabatan yang kosong dan menggairahkan kembali di setiap masing-masing dinas. Untuk promosi karena sudah ada ASN jadi tidak terlalu singnifikan, hanya mengganti yang meninggal saja. Ditegaskan jika itu semua tada unsur suka atau tidak suka pada seseorang.
“Tidak ada unsur like and not this like, namun untuk menggairkanan kerja saja dan menambah semangat kerja. Semua yang di pindah dan rotasi semua bagus,” tegas Uu kepada KP.
Ia pun menyanggah jika hal ini dilakukan secara dadakan. Sebab menurutnya telah dipertimbangkan sejak jauh-jauh hari.
Jika dadakan maka akan sangat bahaya, terutama dalam menilai seseorang. Bahkan rotasi terakhir sudah cukup lama yakni hampie 1,5 tahun lalu. Pihaknya pun melibatkan pertimbangan Baperjakat dan sesuai ASN.
Sejumlah ekselon 2 paling mendapatkan sorotan setelah dilakukannya rotasi-mutasi, mereka yakni Drs Eddy Nurmana, H Wawan Ridwan Efendi, Dr H Muhamad Zen, Henry Nugroho, Cece Suryaman, Nazmudin Azis, Nana Heryana dan Nana Rukmana
Sementara itu Sekda Kabupaten Tasikmalaya yang juga ketua Baperjakat, Abdul Kodir menbantah bila hal mutasi kali ini dilakukan secara mendadak dan tanpa kordinasi. Bahkan takala ada isu merebak diluar upaya ini untuk mengamankan jabatan di akhir masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, dirinya tidak membembenarkan.
“Biarkan saja itu itu bergulir, namun yang pasti kami sudah melakukannya secara propesional dan porposional,” tegas dia. (Imam Mudofar)
Komentar