SUMEDANG, (KAPOL).- Kepala Badan Perencanaan Penelitian, Pengembangan, dan Pembangunan Daerah (Bappppeda) Kabupaten Sumedang, Hj. Tuti Ruswati mengatakan, pihaknya berencana meningkatkan sinergitas perencanaan pembangunan mulai dari tingkat Desa, melalui penerapan e-desa.
Adapun tujuan yang ingin dicapainya, kata Tuti, adalah bagaimana Desa dengan Dana Desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) diharapkan sinergi dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
“Kita ingin program dan kegiatan yang dilakukan oleh Desa tetap menunjang RPJMD yang sudah ditetapkan. Jangan sampai ada kejadian, Desa kemana, Kabupaten kemana,” ucapnya. (21/10).
Kalau Desa sudah seperti itu, khususnya dalam program penanggulangan kemiskinan. Maka dipastikan bahwa target-target indikator makro yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dapat terbidik. Semua bersinergi mengeroyok terhadap pencapaian kinerja indikator makro pembangunan daerah.
Menurutnya kedepan mungkin sedang dibuat sistemnya agar usulan Desa itu masuk kepada RKPD online. Sehingga nanti kita bisa memetakan bahwa Desa itu sinergi dengan RPJMD.
Seperti halnya Bankudes (program yang disalurkan dari APBD ke Desa) itu sesuai prioritas dalam RPJMD, tapi yang kewenangan Desa (dari Kabupaten ke Desa) yang disuplai oleh Bankudes.
Ini nantinya masuk juga ke RKPD online (e-planning, e-budgeting dan e-sieta) yang sesuai dengan arahan dari KPK juga, bahwa semua usulan terekap dalam e-planning.
Contohnya mislakan setelah Musrenbang, seminggu setelahnya laporan, kemudian input ke e-planning. Nanti e-planning itu menjadi bank data, yaitu usulan-usulan desa sampai Kabupaten. Kalau sekarang kan sekarang belum diinput ke RKPD online, tapi usulannya masih ke Kecamatan. Nanti itu jadi bahan penyusunan untuk KUA-PPAS di e-budgeting yang harus mengacu pada RKPD yang ditentukan. Dari e-budgeting menjadi APBD, ditarik datanya menjadi evaluasi kinerja. Ungkapnya (Devi Supriyadi)**/
