JATINANGOR, (KAPOL).- Kelompok pengrajin senapan angin se-Jawa Barat, yang tergabung dalam Kocima (Koperasi Cipacing Mandiri), mendeklarasikan diri mendukung Pileg dan Pilpres 2019 berjalan aman, damai dan sejuk.
Pembacaan deklarasi tersebut dilakukan di kawasan sentra pengrajin senapan angin di wilayah Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Jumat (18/1).
Pendiri Kocima, Cucu Suryaman (45) menuturkan, deklarasi ini sebagai bentuk kepedulian Kocima, ingin membantu TNI, Polri dan pemerintah mewujudkan kelancaran Pemilu 2019.
“Kocima ini wadah bagi pengrajin senapan angin se Jawa Barat, kami ingin ikut mensukseskan penyelenggaraan Pemilu,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak pada pengrajin senapan lainnya untuk tidak membuat senjata api rakitan, meskipun diiming imingi keuntungan yang besar. Sebab, hal tersebut merupakan perbuatan melanggar hukum.
“Saya dulu pernah merakit senjata api (ilegal), bayarannya lumayan, tapi saya ditangkap, kasus Cigondewah 2013,” tuturnya.
Keahliannya merakit senapan, adalah warisan dari orangtuanya.
Namun dalam perjalanannya sebagai pengrajin senapan angin, ia tergoda orang-orang yang tidak bertanggungjawab, untuk dibuatkan senjata api. Hingga akhirnya ia masuk penjara.
“Saya divonis 6 tahun penjara,” ucapnya. Setelah menjalani hukuman, Cucu merenung dan menyesali perbuatnnya merakit senjata api. Ia akhirnya ia memutuskan untuk insyaf.
“Saya ingin kedepan jadi orang yang lebih baik, karena itu saya membentuk Kocima,” katanya.
Ia berharap, rekan seprofesinya tidak lagi merakit senjata api, seperti yang ia lakukan dulu. Sebab, hukuman yang dihadapi sangat tinggi.
“Saya mengajak teman-teman pengrajin menjaga kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang Pileg dan Pilpres 2019,” ucap Cucu. (Devi Supriyadi)***