Direktur Utama Rumah Sakit Kecewa, Dirotasi tanpa Pemberitahuan

BIROKRASI17 views

dr. Eli

SINGAPARNA, (KAPOL).-
Selain menuai kontroversi dan menyisakan residu, rotasi-mutasi yang dilakukan di lingkungan Pemkab. Tasikmalaya, Senin (7/9/2015) lalu juga meninggalkan kekecewaan mendalam bagi Direktur RSUD Kab. Tasikmalaya sebelumnya, dr. Eli Hendalia yang seusai pelantikan kemarin dipindahkan menjadi Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya.

Kekecewaan itu tidak muncul lantaran ia harus meninggalkan jabatan yang diembannya bertahun-tahun itu. Akan tetapi lebih karena tidak ada pemberitahuan sejak awal jika ia akan dipindahkan. Dihubungi Kapol Rabu (9/9/2015) sore, dr. Eli mengatakan ia baru menerima pemberitahuan itu hanya beberapa jam sebelum prosesi pelantikan berlangsung.

“Tahu-tahu ada pelantikan. Dan nama saya masuk dalam daftar pegawai yang dirotasi,” kata Eli.

Sebagai seorang pegawai, imbuh Eli, ia harus siap menerima apapun keputusan yang sudah ditetapkan pimpinan. Hanya saja, lanjut Eli, jika boleh memilih ia ingin tetap berada pada posisinya sekarang. Bukan karena ia ingin mempertahankan jabatan sebagai Direktur RSUD Kab. Tasikmalaya.

Akan tetapi lebih karena ingin menunaikan tugasnya secara maksimal sebagai seorang direktur rumah sakit. Ya. Di tangan Eli, RSUD Kab. Tasikmalaya berhasil beranjak dari Rumah Sakit tipe D menjadi Rumah Sakit tipe C.

Kepuasan publik terhadap pelayanan di RSUD Kab. Tasikmalaya juga meningkat pesat. Bahkan Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya juga sempat melontarkan pujian terkait hal itu. Akan tetapi kini, secara tiba-tiba, rumah sakit yang tengah “lelengkah halu” ini harus ia tinggalkan.

“Kalau boleh memilih, saya ingin merampungkan tugas saya di sini (RSUD Kab. Tasikmalaya, red). Ada banyak hal yang ingin saya lakukan untuk rumah sakit ini. Ada banyak program dan rencana yang sudah saya siapkan dan beberapa sudah saya jalankan untuk keberlangsungan rumah sakit ini. Karena saya pindah, apa yang sudah saya rencanakan jauh-jauh hari tentu tidak akan bisa saya realisasikan,” keluh Eli.

Selain itu, imbuh Eli, ikatan emosional antara ia dengan pegawai di lingkungan RSUD Kab. Tasikmalaya sudah sejak lama terbangun. Bahkan Eli mengaku saat anak buahnya tau ia akan dipindahtugaskan, semua bawahannya menitikan air mata. Selasa (8/9/2015) kemarin ia kembali ke RUSD Kab. Tasikmalaya untuk sekedar berbenah. Ia datang disambut linangan air mata dari seluruh jajaran di rumah sakit yang kini sudah berganti nama jadi SMC (Singaparna Medical Center) itu.

“Semuanya menangis dan memohon saya tetap di sini (RSUD Kab. Tasikmalaya, red). Ya saya hanya bisa bilang jika semua ini bukan keinginan saya,” tutur Eli.

Namun demikian, Eli kembali menegaskan jika sebagai pegawai, suka tidak suka, siap tidak siap, ia akan mengikuti apa yang sudah diputuskan oleh pimpinan. Keinginannya untuk memperkokoh RSUD Kab. Tasikmalaya yang telah terbayangkan dibenaknya pun akan ia simpan dalam-dalam.

“Sepanjang karir saya mengabdi untuk Kab. Tasikmalaya, kenangan terindah saya di sini. Di rumah sakit ini. Tapi barangkali sudah jalan takdirnya seperti ini. Insya Alloh saya jalani dengan lapang dada,” tandasnya. (Imam Mudofar)

 

Komentar