Wakayama – Salah satu falsafah hidup bangsa Jepang adalah ‘Gambaru’, yakni spirit untuk berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan.
Ada dua karakter dari falsafah tersebut, yaitu karakter ‘keras’ dan ‘mengencangkan’.
Jadi paduan dari dua karakter itu adalah mau sesusah apapun persoalan yang dihadapi, kita harus keras dan terus mengencangkan diri agar bisa menyelesaikan persoalan itu.
Tidaklah berlebihan apabila kunjungan kerja Bupati Sumedang dan tim ke Osaka Jepang digambarkan sebagai aktualisasi dari falsafah ‘Gambaru’.
Bagaimana tidak, setelah hari pertama menuntaskan tiga putaran rapat bisnis, hari kedua dua putaran, pada hari ketiga merampungkan empat kali pertemuan bisnis dengan berbagai pihak di Wakayama City.
“Hari ini kami selesaikan empat pertemuan sekaligus. Pertama dengan Manajemen KEG Career Academy, kemudian dengan Pimpinan Kadin Prefektur Wakayama. Lanjut dengan Ketua dan Wakil Ketua Parlemen Wakayama City, serta diakhiri pertemuan dialogis dengan Walikota Wakayama City bersama jajarannya,” ungkap Dony Ahmad Munir, Bupati Sumedang di kantor Walikota Wakayama City, Jum’at (28/6).
Pertemuan dengan KEG Career Academy difokuskan pada rencana pengiriman tenaga kerja terampil bidang industri dan keperawatan dari Sumedang ke Wakayama, serta transformasi digital di bidang pendidikan.
“Perusahaan kami bergerak di bidang edukasi dan ekspor impor. Kami tertarik untuk mendatangkan tenaga perawat dan industri dari Sumedang. Dalam waktu dekat saya akan ke Sumedang,” ucap Hironori Kadono, pimpinan Kadono Educatiomal Group (KEG).
Kadono adalah salah seorang pengusaha terkuat di Wakayama, merupakan klan Tokugawa.
Usai bertemu Kadono, Dony dan rombongan diterima oleh Tetsuya Waka, President The Wakayama Chamber of Commerce and Industry atau Kadin-nya Prefektur Wakayama.
Dalam pertemuan singkat tapi padat tersebut, Tetsuya memaparkan potensi Wakayama sebagai prefektur penghasil produk pertanian terbaik di Jepang yang didukung oleh industri kimia, baja dan manufaktur.
Berikutnya Bupati Dony melangsungkan pertemuan dengan Ketua Parlemen Wakayama City, Toda Masato dan Wakilnya Sakakibara Yoshihisa.
Dalam acara penerimaan yang berlangsung sederhana tapi hidmat, Toda Masato menyampaikan dukungan politik Parlemen Wakayama City terhadap rencana kerjasama yang akan dijalin antara Sumedang dengan Wakayama City.
Puncak pertemuan di hari ketiga adalah dengan Walikota Wakayama City, Masahiro Obana. Dony dan tim diterima oleh Walikota bersama pejabat teras dan staf Pemerintah Wakayama City.
“Saya menyambut baik kedatangan rombongan dari Sumedang. Selain industri, kota kami memiliki potensi kuliner, sejarah dan budaya. Sebagian besar industri di prefektur Wakayama ada disini,” ujar Masahiro.
Pada keempat pertemuan dimaksud, Bupati Dony mengupas habis-habisan potensi unggulan Sumedang, baik di sektor pertanian, industri, pariwisata maupun ketenagakerjaan.
Dony juga menegaskan strategisnya letak geografis Kabupaten Sumedang yang terletak diantara metropolitan Bandung dan metropolitan Cirebon, dengan akses transportasi yang lengkap, darat, laut dan udara.
“Di darat kami sudah terhubung dengan jalan tol Cisumdawu. Untuk laut, jarak Sumedang ke pelabuhan Patimban maupun pelabuhan Cirebon cukup dekat. Demkian juga udara, dari bandara internasional Kertajati ke kawasan industri Butom Sumedang ditempuh hanya dalam waktu 15 menit,” tukasnya.
Selanjutnya Dony mengharapkan agar hasil dari kunjungan kerja ke Jepang tersebut segera ditindaklanjuti oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang.
“Kami sudah habis-habisan mendayagunakan peluang dari kunjungan kerja ke Jepang ini. Insyaallah dalam waktu dekat delegasi dari Wakayama City akan melakukan kunjungan balasan. Saya berharap Sekda dan para Pimpinan SKPD terkait, segera menyusun rencana tindak lanjut yang jelas dan terukur,” pungkas Dony. (Devi/rls)***