Ribuan Siswa Ikuti Isra Mi’raj di Al Ma’soem

LINIMASA20 views

JATINANGOR, (KAPOL).- Lembaga pendidikan Al Ma’soem, melarang para siswa/santri membawa smartphone ke sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat, memang memerlukan pengawasan dan bimbingan yang ekstra dari semua stake holder.

Disampaikan, Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Masoem, pada acara tabligh akbar bersama Ustadz Habib Ahmad Al Habsyi dalam rangka menyambut Isra Mi’raj  Nabi Muhammad SAW 1440 H di Dome Kampus Al Ma’soem Jalan Raya Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Jumat (1/3/2019).

Kegiatan keagamaan itu diisi dengan ceramah peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang bisa diambil sebagai pelajaran oleh para pengikutnya.

Ceppy Nasahi Masoem berharap, konsep disiplin dan Islami di Al Ma’soem harus menjadi panduan bagi semua stake holder yang terlibat.

Menurutnya, disiplin dalam konteks ini adalah menegakkan aturan secara tegas dan Islami merupakan prilaku semua komponen mengacu kepada ajaran Islam.

“Dengan mengedepankan konsep tersebut, diharapkan bisa menjadi alat untuk lahirnya generasi cageur, bageur, dan pinter,” tuturnya.

Cageur bermakna sehat jasmani dan rohani, kata dia, bageur adalah berprilaku positif, sedangkan pinter adalah diperolehnya tingkat kecerdasan yang baik.

Lebih lanjut Ceppy mengatakan, memperingati hari besar Islam akan selalu diadakan di Al Ma’soem ini.

“Sayab menilai, peringatan hari besar Islam banyak manfaatnya, karena menyiarkan dan membesarkan hari besar Islam tersebut,” katanya.

Ceppy mengatakan, memperingati hari besar Islam ini ada kisah yang disampaikan, di antaranya peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

“Sebagai umat berikutnya apa yang sudah terjadi beberapa abad sebelumnya, yaitu 14 abad yang lalu ada peristiwa Isro Mir’aj, ini penting diperingati sebagai pengingat. Terutama bagi kita sebagai umat muslim,” ucapnya.

Ia mengatakan, dalam peristiwa Isra Mi’raj itu mengingatkan pentingnya melaksanakan salat. Karena, dengan perbuatan salat bisa mencegah kemungkaran.

“Melaksanakan salat  jangan asal gugur melaksanakan kewajiban, tapi salat untuk tidak melakukan kemungkaran. Bahkan salat itu betul-betul sangat penting, salat tiang agama dan membedakan muslim dan bukan muslim. Yang penting lagi sebagai siswa berkontribusi mencegah kemungkaran, bukan berkontribusi membuat kemungkaran,” ujarnya.

Disampaikan, agar para siswa untuk melaksanakan salat, karena melaksanakan salat yang baik dapat  mencegah kemungkaran.

“Kita di Al Ma’soem berusaha memerangi kemungkaran. Ada beberapa siswa di antaranya  yang sudah tak ada di sini karena melakukan kemungkaran. Al Ma’soem tak pernah toleran, di antaranya yang melakukan  fornografi sanksinya berat, ketidakjujuran sanksinya berat,” kata Ceppy.

Dikatakan, termasuk para siswa yang melakukan pencurian dikeluarkan dari sekolah. Kemungkaran dengan cara melakukan tindakan kekerasan, seperti pemukulan pertama juga dikeluarkan dari sekolah.

“Al Ma’soem sangat ketat untuk mencegah kemungkaran dan Universitas Al Ma’soem akan segera berdiri dan universitas ini menjadi kebanggaan bagi Al Ma’soem,” tuturnya.

Insya Allah, dalam waktu dekat ini, SK dari Kemenristek Dikti segera keluar. Alhamdulillah Al Ma’soem diberi kemudahan dalam mendirikan Universitas Al Ma’soem.

Tabligh akbar itu dihadiri Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Masoem, M.S., pengurus yayasan, komisaris PT. Ma’soem, guru, dosen, karyawan Al Ma’soem Group, ribuan siswa SMP dan SMA Al Ma’soem serta masyarakat. (Azis Abdullah)***