Dosen dan Akademisi Berharap Masalah Hasil Pemilu Diselesaikan Sesuai Kaidah Hukum

KOTA TASIK17 views

CIHIDEUNG, (KAPOL).- Forum Akademisi Tasikmalaya dari berbagai Universitas di Tasikmalaya, menyikapi adanya aksi yang akan digelar 22 Mei bisa berimbas terhadap ekonomi bangsa.

Pasalnya jika aksi masa tersebut terjadi chaos maka perekonomian akan terganggu dan masyarakat kecil yang akan terkena dampaknya.

Melihat situasi dan membaca peta keadaan di lintas peristiwa dan kejadian pasca pemilu 2019.

Banyak penomena yang muncul ke permukaan, sesungguhnya sangat memprihatinkan. Dalam kontek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dimana perbedaan pilihan dalam kontek kehidupan sebagai sesama anak bangsa dan berpotensi mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat.

Juru bicara Forum Akademisi Tasikmalaya Dr Nana Suryana SH, MH yang juga dosen di STHG Tasikmalaya menyampaikan pesan moral, Pemilu sebagai pesta demokrasi yang dilakukan serentak yakni pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif pileg saat ini menunggu hasil resmi KPU pada tanggal 22 mei 2019.

Pihaknya menegaskan agar para elite politik dan seluruh elemen bangsa untuk menjaga kondusifitas sosial politik agar tidak timbul kegaduhan yang akan bersampak pada situasi ekonomi yang dapat merugikan masyarakat.

“Kami mengajak kepada semua elemen bangsa untuk memberikan kesempatan kepada KPU untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,” katanya, Sabtu (18/5/2019).

Pihaknya menghimbau kepada lembaga KPU dan Bawaslu untuk melaksanakan tugas secara jujur, adil dan profesional, independen, transfaran serta bertanggung jawab.

Pihaknya juga menegaskan bahwa mahasiswanya tidak akan ikut turun ke jalan dalam aksi tersebut.

“Apabila ada masalah dalam kontek penetapan hasil pemilu agar menyelesaikan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan kaidah hukum,” ujarnya.

Masyarakat juga tidak terprovokasi oleh para elite politik yang saling serang, saling ejek dan fitnah.

“Itu tidak sehat dalam bermasyarakat dan bernegara. Elite dan partai politik serta seluruh pimpinan partai politik untuk menjaga silaturahmi menyikapi proses pemilu secara arif,” katanya. (Erwin RW)***