Ketua Dewan Pembina Pusat Relawan Mujahidin, Ajak Warga Tabayun

KOTA TASIK56 views

RAJAPOLAH, (KAPOL).- Sehubungan dengan suhu politik yang sedikit meningkat pasca Pilpres 2019. Ditambah saat menunggu hasil keputusan KPU banyak simpang siur berita yang tidak jelas apalagi di medsos.

Ketua Dewan Pembina Pusat Korp Relawan Mujahidin (KRM) KH. Oni Gustam Effendi, menghimbau kepada warga masyarakat untuk tidak terpancing oleh situasi dan kondisi. Masyarakat mampu mengendalikan diri, menjaga diri, menjaga nafsu terutama menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang kadang-kadang menimbulkan masalah.

“Keputusan hasil Pilpres 2019 kita serahkan saja kepada yang berkompeten dan serahkan kepada ahlinya dan petugasnya. Sehingga tidak terjadi kesalahfahaman. Mudah-mudahan kita berdoa, karena kekuatan atau senjata sebagai umat muslim adalah doa. Semoga diberikan jalan keluar yang terbaik,” kata KH Oni, saat menggelar silaturahmi dan buka bersama dengan warga Dannpara santri di Madrasah dan Majelis Ta’lim Darul Ilmi Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (17/5/2019).

Menurutnya, manusia itu akan selamat kalau mampu menjaga dan mengendilkan lisannya. Karena dari lisannya ini akan menimbulkan masalah. Karena dengan kita tidak menjaga kisan dan menyebar berita yang belum tentu kebenarannya, maka akan menimbulkan masalah dan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita tidak ingin ada hal yang tidak diinginkan karena masyarakat yang tidak tahu apa-apa ikut menyebar berita hoaks, sehingga muncul masalah yang merugikan orang banyak dan juga diri kita sendiri,” kata KH Oni yang pernah menjabat Wakil Ketua Panitia Mudzakaroh Seribu Ulama yang digelar di Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu.

“Semoga semua diberi hati, dalam menyelesaikan masalah bangsa ini. Sehingga dengan aman, damai dan tentramnya. Negara ini akan menjadi bangsa dan negara yang dihormati oleh dunia karena mampu menjaga keamanan.
Artinya, toleransi kita sangat tinggi dimata dunia. Yang paling penting itu,” ujarnya.

Untuk para elite politik, KH Oni juga berpesan agar bisa menjaga lisan dan tidak menyebar sesuatu hal yang bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat. “Kelompok elit mampu untuk mengendalikan dan menjaga lisan. Jika ada permasalahan bangsa ini kita serahkan kapada ahlinya. Sehingga Negara Indonesia menjadi negara Baldatun Thoyibatun Warabun Ghofur,” katanya.(Erwin RW)***