TAWANG, (KAPOL).- Wakil Wali Kota Tasikmalaya M. Yusuf mengagas adanya tim estetika dalam setiap pembangunan di lingkungan Kota Tasikmalaya.
Sekaligus memberikan warna dalam bentuk bangunan yang berkolaborasi antara arsitek, teknik sipil dengan seniman.
“Kolaborasi itu nantinya akan terlihat sentuhan seni dalam setiap pembangunan. Ini sedang dirintis dan mudah-mudahan berhasil. Karena banyak filosofi seni yang mungkin bisa diterapkan dalam sebuah bangunan fisik ataupun di fasilitas umum,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Staf Ahli bidang Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya, Undang Hendiana mengatakan tim tersebut diharapkan dapat memberikan masukan pada penyusunan detailed engineering design (DED), perencanaan yang mengarah pada pendekatan estetika.
“Kota kita sudah butuh indentitas diri kekhasan. Ornamen yang ada di bangunan pemerintahan ataupun fasilitas umum belum banyak tersentuh. Misal prototipe atap bangunan, ataupun kekhasan lain pada bangunan ataupun pembangunan,” katanya di DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat (8/3/2019).
Sehingga, kata lelaki yang pernah menjabat Kepala Dinas Budaya,
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ini sebuah bangunan tidak hanya memiliki fungsi bangunannya saja, namun bisa lebih enak saat dipandang.
“Kita berharap ini menjadi tenaga dan tidak hanya melihat sebuah bangunan dari fungsinya saja. Tapi ada nilai filosofis ataupun nilai estetik yang lebih enak dipandang semua orang,” ujarnya.
Wacana tersebut sebenarnya sudah muncul ketika ornamen payung di beberapa ruas jalan sempat dikritisi oleh sejumlah pihak.
Termasuk banyak penempatan hiasan kota yang dianggap kurang pas dengan filosofi seni ataupun sejarah. (Inu Bukhari)***