TASIKMALAYA, (KAPOL).- Diduga penyakit epilepsinya kambuh, Fifit Savitri (8) warga Kampung Cipulus, Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, ditemukan tak bernyawa di parit tak jauh dari rumahnya, Rabu (28/3/2018).
Jasad gadis belia yang duduk dibangku sekolah dasar kelas 3 itu, pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Dedeh (55) dan Mimin (33) dalam kondisi tertelungkup.
Saksi selanjutnya, melaporkan kejadian tersebut ke warga lainnya yang dilanjutkan ke pemerintah desa.
Kepala Desa Bugel, Ruhimat kepada “KAPOL” mengatakan, dari keterangan keluarga dan saksi, korban hari itu tidak sekolah karena mengaku sedang sakit, sehingga tinggal di rumah.
Namun sekitar jam 8 korban pamit kepada orang tuanya untuk jajan ke warung yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya sambil membawa adiknya yang masih berusia 3 tahun.
Sesampainya di warung dan jajan, korban tidak langsung pulang melainkan main-main dulu bersama adiknya di warung.
Sekitar pukul 9, korban pulang dari dan menyusuri selokan untuk menuju rumahnya. Ketika menyusuri selokan itu, diduga penyakit epilepsi korban kambuh.
Korban terpeleset dan terjerembab ke selokan dengan tinggi sekutar 1,5 meter dan lebar 80 centi meter, serta kedalaman air sekitar 20 centi meter.
Mengetahui sang kakang terjatuh dengan posisi tertelungkup di selokan, membuat sang adik, Ridwan (3) ketakutan dan menangis.
Nah, tangisan sang adik itulah yang akhirnya didengar warga dan menghampiri asal suara. Orang yang pertama menghampiri, yakni Ny Dedeh.
Kala itu dia mendapatkan korban berada salam selokan dengan posisi tertelungkup. Sementara adiknya, Ridwan (3) hanya bisa menangis melihat kondisi kakaknya.
Mendapati kondisi itu, Ny. Dedeh segera memberitahukan kepada warga lain dan meminta segera mengevakuasi korban dari selokan.
Tidak hanya itu, dia juga melapor ke aparat desa tentang kejadian itu serta meminta bantuan agar korban dibawa ke Puskesmas DTP Ciawi guna mendapatkan penanganan medis.
Namun, hasil pemeriksaan menunjukan bahwa korban sudah tak bernyawa lagi. Bahkan, sebelum sampai Puskesmas diduga korban dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Mendapatkan hasil pemeriksaan itu, akhirnya memutuskan segera dibawa kembali ke rumah duka dan mempersipkan pengurusan untuk segera di kebumikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Ciawi, Kompol. Dedi Hermayadi membenarkan atas kejadian tersebut.
Menurutnya, ketika mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.
Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara dan memintai keterangan terhadap sejumlah saksi, termasuk dari pihak keluarga dan petugas medis Puskesmas.
Hasilnya, diperoleh keterangan bahwa korban diduga meninggal karena penyakit epilepsinya kambuh dan masuk selokan.
Hal tersebut diperkuat oleh keterangan pihak orang tua korban, Wowon yang menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi.
Keluarga pun menerima atas kenyataan itu dan kejadian itu sebagai musibah. Sehingga jenazah korban diserahkan kepada keluarga yang selanjutnya untuk diproses pemakaman, ungkapnya. (Ema Rohima)***