TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Berhati-hatilah dalam mengikuti petunjuk jalan melalui Global Positioning System (GPS). Pasalnya, tidak semua peta yang muncul dalam layar hape menunjukan jalan yang benar.
Seperti yang dialami salah seorang pemudik asal Jakarta, Jumat (24/7/2015) dini hari. Berharap bisa terhindar dari jebakan macet, dia menggunakan panduan melalui GPS tanpa nanya-nanya sama orang.
Nahas, bukannya berhasil terhindar dari kemacetan. Kendaraan yang mengangkut pemudik tersebut malah nyasar ke jalan buntu dan gelap.
Parahnya lagi, mobil jenis Toyota Avanza dengan nomor polisi B 117 GAL terjun bebas ke sungai sedalam 4 meter.
Ceritanya, berawal saat jalur Ciawi – Gentong mengalami antrean akibat debit kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung cukup padat. Sang sopir pun berinisiatif mencari jalan alternatif, dengan menggunakan panduan GPS.
Sang sopir tidak berusaha bertanya kepada orang, dengan alasan tidak semua orang pandai menunjukkan arah. Maka GPS lah pilihan utama selama perjalanan. Dalam perjalanan, pengemudi begitu yakin dengan petunjuk yang ada di GPS.
Tak tahunya, kendaraan yang mengangkut 7 orang tersebut malah nyasar, masuk ke jalan-jalan kecil lewat perkampungan yang gelap. Meski kondisi jalan semakin sempit, namun sang sopir tetap mengikuti arahan peta yang ada di hape.
Nahas, sesampainya di lokasi kejadian, tepatnya di Kampung Nangela, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, jalan yang gelap tersebut semakin sempit. Tak diduga, roda kendaraan terperosok dan mobil terjun bebas ke Sungai Cikidang.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya 3 orang penumpang mengalami luka dan dilarikan ke Puskesmas Ciawi.
Salah saeorang warga, Didi mengaku sudah memperingatkan pengemudi agar jangan melintas karena jalan buntu dan sempit. Namun, sang sopir masih terus memacu kendaraannya. Warga pun berusaha mengejar, namun sesampainya di lokasi warga menemukan mobil sudah berada di dasar sungai.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Kadipaten, Ajun Komisaris. Hima membenarkan adanya kecelakaan yang melibatkan kendaraan pebalik lebaran. Beruntung, dalam kecelakaan tersebut tidak sampai memakan korban jiwa maupun luka serius. Pengemudi dan penumpangnya hanya mengalami luka ringan saja.
Namun, mobil milik korban mengalami kerusakan cukup parah akibat terjun ke dasar sungai. Sehingga kejadian tersebut hanya menyebabkan kerugian materi saja.
“Sang sopir nyasar karena lebih percaya terhadap petunjuk arah GPS dibandingkan nanya kepada warga. Padahal, sebelum kejadian warga sudah berupaya memberitahukannya,” ungkap Hima. (Ema Rohima)
Komentar