GARUT, (KAPOL).- Bupati Garut, Rudy Gunawan lagi-lagi menunjukan rasa geramnya terhadap hasil pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Kabupaten Garut.
Ia menilai pengerjaan pembangunan proyek tersebut seolah-olah dilaksanakan secara asal-asalan sehingga hasilnya mengecewakan.
Salah satu yang menjadi sorotan Bupati yakni progres pembangunan ruang rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut.
Ia menyebutkan penyelenggara proyek tidak menyertakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk mengawasi jalannya pembangunan proyek yang menyebabkan pengerjaannya seolah asal jalan saja.
Diakuinya, sejak awal dirinya sudah menjelaskan bahwa dalam proses lelang seluruh perusahaan dipersyaratkan wajib menyediakan tenaga ahli yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Ahli (SKA).
Selain itu perusahaan juga wajib menyedikan tenaga terampil yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Terampil (SKT).
“Perusahaan yang menang lelang memang telah menyertakan SKA dan SKT. Namun pada kenyataannya tenga ahli dan tenaga terampilnya tidak ada,” ujar Rudy di sela kegiatan peninjuan di RSU dr Slamet Garut, Kamis (22/8/2019).
Menurutnya, hasil peninjaun yang dilakukannya di sejumlah proyek pembangunan infrastruktur, tidak ada yang menyertakan tenaga ahli dan tenaga terampul.
Yang ada hanyalah mereka yang hanya keluaran sekolah dasar (SD) sehingga hasil pengerjaannya pun mengecewakan akibat tidak adanya pengawasan yang benar.
Bahkan menurut Rudy, di Garut ini bukan hanya satu atau dua perusahaan saja yang tak menyertakan tenaga ahli dan tenaga terampil saat melakukan pekerjaan.
Hampir semua perusahaan melakukan hal itu sehingga tak heran kalau hasil pekerjaannya “sdahayuna” atau asal-asalan.
“Kedepan, kami akan lebih ketat mengecek dengan meminta konfirmasi kepada para pengusaha terkait ketersediaan SKA dan SKT,” katanya.
Sementara itu Plt. Direktur RSUD dr. Slamet Garut, dr. Een Suryani mengatakan progres pembangunan ruang rawat jalan harus selesai maksimal tiga bulan, yakni sekitar bulan desember.
Diungkapkannya, saat ini RSUD dr Slamet Garut masih kekurangan ruangan untuk rawat jalan.
Hal ini menyebabkan pasien harus berdempetan dan berdesakan sehingga menimbulkan kekurangnyamanan.
“Nanti diharapkan dengan adanya bangunan yang baru ini kita sudah bisa lebih leluasa. Pengunjung tidak lagi terlalu krodit di satu ruangan seperti yang terjadi selama ini,” ucap Een.
Ia juga menyampaikan, bangunan tersebut ditujukan untuk ruang rawat jalan 12 poliklinik. Ke depannya, RSUD dr Slamet Garut akan melakukan penambahan poliklinik, diantaranya klinik geriatri.
“Selain itu, ruang klinik yang saat ini tempatnya belum layak akan dipindahkan ke yang lebih layak. Kita petakan lagi bagaimana bagusnya agar semuanya lebih baik dan nyaman,” katanya. (Aep Hendy S)***