GARUT, (KAPOL).- Ketua Askab PSSI Garut, H. Amirudin Latif, menyayangkan sikap Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut, yang meminta agar jumlah atlet yang akan dikirim ke Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) Priangan Timur pada Juli mendatang harus dikurangi.
“Jumlah pemain sepakbola itu dalam suatu turnamen atau kompetisi minimal 18 orang. Nah kalau jumlahnya hanya 15 orang, bagaimana kalau ada pemain yang sakit, cedera, mendapat kartu merah dan kasus pemain lainnya. Harusnya Dispora lebih tahu persoalannya, dan mekanismenya,” ujar Amirudin, di Kantor PSSI Garut, Senin (24/6).
Sebelumnya, Kepala Bidang Olahraga pada Dispora Garut, Tito, mengatakan, pihaknya terpaksa mengurangi jumlah atlet Popwil dari tiap cabang olahraga mengingat anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan yang diajukan.
“Begini, semua cabor terpaksa jumlah atletnya kita kurangi, tidak hanya sepakbola. Untuk sepakbola karena di DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) hanya untuk 15 orang, Ya terpaksa kita kurangi. Tapi kalau memang mau tetap 18 silahkan saja, hanya anggarannya tetap untuk 15 orang. Mudah-mudahan ada bantuan dari Cabor atuh,” kata Tito via telephone selularnya.
Menanggapi ucapan Kabid Olahraga tersebut, Amirudin Latif mengatakan, seharusnya Dispora tidak berharap adanya bantuan dari Cabor. Popwil ini kan ranahnya Dispora, bukan ranah Cabor.
Kalau memang ada persoalan, sebaiknya komunikasi lah dengan Cabor, bukan nyuruh pemain dikurangi.
“Kasihan mereka sudah mati-matian ikut seleksi dan berlatih dengan biaya sendiri, tiba-tiba mereka harus keluar. Askab juga sudah membantu untuk seleksi beberapa hari,” tuturnya.
Atas sikap Dispora yang dinilai tidak konsekwen ini, membuat para atlet dan orang tua galau karena nasibnya tak menentu demikian pula dengan pelatih dan official.
Sejumlah orang tua, yang anaknya ikut sebagai atlet sangat menyayangkan sikap dari Kabid Olahraga tersebut.
Bahkan, para orang tua siap “patungan” mengumpulkan uang untuk mengikutsertakan tiga atlet sepak bola yang dicoret itu.
“Loh kenapa dangkal begitu pikirannya. Masa harus mencoret atlet daripada mencari solusi lain. Kasihan atuh. Saya sebagai orang tua siap udunan menambah anggaran kalau Dispora tak punya anggaran,” ujarnya. (Dindin Herdiana)***