Kaget Lihat Kareta Melintas, Budi Nekad Loncat dari Jembatan Hingga Tewas

GARUT37 views

LEUWIGOONG, (KAPOL).-
Nasib naas menimpa seorang lelaki paruh baya yang kemudian diketahui bernama Budi (55).

Ia tewas diduga akibat nekad meloncat dari atas jembatan rel kereta api yang menghubungkan Kecamatan Leuwigoong dengan Cibatu.

Kapolsek Leuwigoong, Iptu Iwan Soleh menyebutkan korban diketahui merupakan warga Kampung Bojong RT 01/03, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong.

Korban diduga nekad meloncat dari jembatan rel kereta api karena saat dirinya tengah melintas, tiba-tiba ada kereta api yang datang sehingga korban ketakutan.

“Saat korban sedang menyebrang di atas jembatan rel kereta api, tiba-tiba ada kereta api yang datang. Mungkin karena ketakutan, korban langsung loncat ke jurang yang berada tepat di bawah jembatan,” ujar Iwan, Selasa (7/5/2019).

Dikatakannya, berdasarkan keterangan saksi yang sempat melihat kejadian tersebut, peristiwanya terjadi pada Jumat (3/5/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu korban terlihat sedang menyebrangi jembatan rel kereta api dari arah Leuwigoong menuju Cibatu.

Menurut Iwan, pada awalnya saki yang melihat kejadian tersebut tak menduga jika Budi sampai meninggal.

Sampai akhirnya warga dihebohkan dengan adanya penemuan mayat di bawah jembatan rel kereta api Leuwigoong, Senin (6/5/2019) malam.

“Setelah diketahui jika mayat yang ditemukan di bawah jembatan rele kereta api itu adalah Budi, saksi tersebut baru ngomong jika dirinya sempat melihat Budi menyebrangi jembatan rel kereta api pada Jumat malam lalu,” katanya.

Diakui Iwan, pascamenerima laporan adanya temuan mayat di bawah jembatan rel kereta api Leuwigoong pihaknya langsung turun ke lokasi.

Namun ternyata proses evakuasi terhadap korban tidak bisa langsung dilakukan saat itu mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng juga membenarkan mayat yang ditemukan di bawah jembatan rel kereta api tersebut adalah Budi yang merupakan warga Leuwigoong.

Hasil pemeriksaan tim Inafis, penyebab meninggalnya korban karena terjatuh.

“Hasil pemeriksaan tim Inafis ini diperkuat dengan keterangan saksi yang mengaku sempat melihat korban berjalan menyebrang jembatan kereta api pada Jumat malam lalu. Saat berada di tengah jembatan, tiba-tiba ada kereta yang datang dan melaju kencang sehingga menyebabkan korban ketakutan dan memilih meloncat untuk menghidari agar tidak tertabrak kereta api,” ucap Maradona.

Dari pengakuan saksi, tambahnya, ia sama sekali tak menduga jika Budi akan tewas dalam peristaiwa tersebut.

Hal ini dikarenakan jurang yang terbentang di bwah jembatan penyeberangan kereta api tersebut yang menurutnya tidak terlalu tinggi.

Disampaikan Maradona, petugas mengamali kesulitan untuk mengevakuasi jasad korban dari bawah jembatan karena lokasinya yang sulit dijangkau.

Oleh karenanya, polisi kemudian meminta bantuan tim dari basarnas Bandung untuk mengevakuasi korban.

Masih menurut Maradona, evakuasi baru berhasil dilaksanakan pada Selasa (7/5/2019) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Jasad korban langsung dibawa ke rumah keluarganya di Kampung Bojong RT 01/03, Desa/Kecamatan Leuwigoong karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum.

“Kepastian bahwa jasad yang ditemukan di bawah jembatan penyebrangan rel kereta api itu adalah Budi juga diperkuat oleh pengakuan anaknya yang juga turut menyaksikan proses evakuasi. Pihak keluarga menyadari hal ini merupakan musibah sehingga mereka tak mau jasad korban di bawa ke rumah sakit untuk divisum,” kata Maradona. (Aep Hendy S)***