CIBATU, (KAPOL).- Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menggenjot pelaksanaan program reaktivasi kereta api (KA) agar bisa
diselesaikan secepatnya.
Program ini diharapkan bisa memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat Garut baik dari sektor pelayanan transfortasi maupun dampak positif lainnya yakni pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Direktur SDM dan Umum PT KAI R. Ruli Adi, menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan pembagian bantuan corporate social responsibility (CSR) perusahaan kepada ratusan warga Cibatu bertempat di Alun-alun Cibatu, Kamis (31/1/2019).
Menurutnya, bantuan CSR tersebut merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial KAI terhadap masyarakat di wilayah Kecamatan Cibatu.
“KIta harapkan akan banyak manfaat yang dirasakan masyarakat Garut dengan program reaktivasi kereta api Cibatu-Garut ini. Bukan hanya untuk menghindari kemacetan akan tetapi dari segi biaya ongkos perjalanan yang akan dikeluarkan warga pun jauh lebih
murah dan terjangkau,” ujar Ruli.
Dengan menggunakan sarana angkutan KA, tutur Ruli, warga yang berangkat dari Garut menuju Jakarta cukup membayar Rp 30 ribu.
Tak hanya itu, warga juga bisamenikmati perjalanan dengan sangat nyaman tanpa khawatir terjebak macet seperti yang selama ini mereka alami ketika menggunakan kendaraan roda empat.
Terkait progres dari pelaksanaan reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut Kota, Ruli menyebutkan saat ini masih dalam proses pembongkaran rumah.
Diharapkannya, proses ini sudah selesai pada bulan Februari ini sehingga tahapan selanjutnya berupa penyiapan sarana pembangunann fisik jalur kereta bisa segera dilaksanakan.
Ruli menyebutkan, pembongkaran rumah warga dilakukan oleh pemilik dan pihaknya sudah memberikan biaya bongkar sebesar Rp 250 ribu per meter untuk rumah permanen dan Rp 200 ribu per meter untuk rumah semi permanen.
Jika sampai batas waktu yang telah
diberikan kepada masyarakat proses pembongkaran rumah masih belum selesai, mmaka pihaknya akan turun tangan untuk ikut membantu masyarakat untuk membongkar rumahnya.
“Kita utamakan pembongkaran rumah dilakukan langsung oleh pemilik rumah dan kita beri batasan waktu sampai akhir bulan ini. Namun jika sampai batas waktu yang kita tentukan masih belum dilaksanakan, kita akan ikut membantu warga membongkar rumahnya,” katanya.
Selain rumah warga, diakui Ruli di sepanjang jalur kaA Cibatu-Garut yang akan direaktivasi juga terdapat sebuah bangunan tempat ibadah berupa masjid yang juga terpaksa harus ikut dibongkar.
Khusus untuk masjid ini, pihaknya memberikan bantuan biaya relokasi dan renovasi yang kita ambil dari CSR kita sebesar Rp 575 juta.
Bantuan tersebut ungkapnya, diberikan untuk pengembangan Masjid Al Baital Ma’mur yang berlokasi di kawasan Kampung Cibodas, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan masjid menjadi dua lantai.
Di tempat yang sama, Kepala PT KAI Daop 2 Bandung, Saridal, menambahkan progres pemberian biaya bongkar rumah saat ini sudah mencapai 99,7 persen untuk pembuatan rekening dan kartu ATM bagi warga terdampak.
Sementara uang bongkar yang sudah diserahkan sudah mencapai 50 persen.
“Proses cetak buku dan kartu ATM hingga saat ini masih berjalan di bank. Untuk rumah yang sudah dilaakukan pembongkaran oleh pemiliknya saat ini sudah sekitar 30 persen yang diawali dari daerah Cibattu,” ucap Saridal.
Ia juga mengungkapkan, untuk penyediaan sarana temmpat ibadah pihaknya juga membangun dua masjid lainnya yang masing-masing berlokasi di SStasiun Cibatu dan Stasiun Garut Kota.
CSR terkait kegiatan pembagian bantuan dari dana CSR PT KAI, Ruli menerangkan hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial PT KAI kepada masyarakat.
Dalam kegiatan terrsebut PT KaI menggelar pasar murah berupa penjualan sebanyak 330 paket
sembako bagi warga Cibatu.
Paket yang dijual ke warga dengan harga sangat murah yakni Rp 25 ribu itu berisi 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula pasir dengan harga normal mencapai Rp 113 ribu.
“Namun uang hasil penjualan paket ini pun tidak kita bawa kembali akan tetapi kita sumbangkan kepada 33 anak yatim yang ada di Cibatu ini. Masing-masing anak mendapatkan santunan sebesar Rp 250 ribu yang kami harapkan dapat bermanfaat bagi mereka,” ujar
Ruli.
Ketua DKM Masjid Baital Ma’mur, Ustad E. Suryana mengaku bangga dengan perhatian yang diberikan pihak PT KAI.
Menurutnya, selama ini masyarakat sekitar menunggu adanya perhatian pemerintah dengan proses reaktivasi kereta, terlebih satu-satunya faslitas masjid yang biasa digunakan warga yang terkena imbas pembangunan itu.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatiannya. Semoga bantuan ini akan memberikan motivasi masyarakat untuk lebih giat dalam beribadah dan memakmurkan masjid,” kata Suryana. (Aep Hendy S)***