GARUT, (KAPOL).- KAMP Garut Enterprise, kelompok kreatif dan sanggar seni-budaya, akan menggelar Pertandingan Olahraga Tradisional (POT) dan Festival Permainan Tradisional Tingkat Jawa Barat selama tiga hari mulai 2, 3, dan 4 Agustus.
Kegiatan tersebut, pelaksanaannya di Kawasan PT Perkebunan VIII Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Mereka, bermaksud turut serta membangun dan membina budaya dan adat aaerah, dalam hal ini sunda.
Ketua panitia, Irno Sukarno menjelaskan jika kegiatan itu sebagai ajang seleksi bagi Provinsi Jawa Barat dalam memilih perwakilan untuk mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional.
Hal itu, akan diselenggarakan oleh Direktorat Kebudayaan Kemdikbud pada Oktober mendatang di Jakarta.
“Dalam kegiatan pertandingan olahraga tradisional (POT) dan Festival Permainan Tradisional Tingkat Jawa Barat akan diperlombakan dua jenis kegiatan yakni berbentuk Pasanggiri, Apresiasi dan Pengenalan, yaitu Festival Kaulinan Urang Lembur yang khusus diikuti oleh setingkat SMA/SMK/MA, dan Lomba/ Pertandingan Permainan Tradisional itu sendiri yang akan diikuti oleh siswa/siswi setingkat SMP/MTs,” kata Irno, Jumat (12/7).
Ia menyebutkan, Pada Festival Permainan Tradisional akan menampilkan setidaknya satu jenis permainan/kaulinan urang lembur atau lebih yang biasanya dimainkan tatkala Terang Bulang (Ngabungbang)
Kemudian, dirangkai dalam sebuah Cerita (terdapat dialog dan/atau kakawihan) dengan unsur cerita dari awal sampai permainan dan akhir, dengan durasi maksimal 15 menit.
Sedangkan dalam Pertandingan Olahraga Tradisional atau disebut juga Olahraga Rekreasi akan memperlombakan pertandingan wajib sebanyak empat jenis permainan/pertandingan Inti.
Duantaranya, Galah Ulung (Hadang), Egrang, Lari Balok (Balok Lumpat), Balap Tarumpah Panjang, serta tiga Pertandingan Eksibisi yang akan diperlombakan, yakni Alung Boyong, Slepdur (untuk Putri), dan Ketepel.
Ada pun maksud dari kegiatan ini, lanjut Irno adalah untuk melestarikan sambil mengaktualisasikan Warisan Budaya Daerah Sunda, khususnya yang terangkum dalam bentuk Permainan/Kaulinan, baik yang dipertandingkan satu lawan satu (perorangan maupun kelompok), ataupun ditampilkan secara perorangan maupun kelompok.
Memperkenalkan Bentuk dan Nilai-nilai Etika dalam budaya Sunda yang dipresentasikan lewat Permainan Tradisional, dan memberikan hiburan yang mendidik dan melatih sportivitas khususnya bagi Generasi Muda (Nonoman) Sunda.
“Disamping untuk meningkatnya pengetahuan siswa-siswi/generasi muda tentang bentuk kaulinan maupun permainan sebagai warisan budaya leluhur urang sunda. Permainan ini banyak manfaatnya bagi para pemain, diantaranya, menjaga dan melatih sinkronisasi tangan, mata dan fokus/perhatian yang akan berguna dalam meningkatan konsentrasi Peserta dan menyeimbangkan,” ujar Irno. (Dindin Herdiana)***