KADIPATEN, (KAPOL).-Sejumlah jamban di Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya dirobohkan. Jamban-jamban itu dirobohkan oleh tim dari UPT Puskesmas Kadipaten bersama jajaran Muspika Kadipaten.
Hal ini karena warga di Desa Dirgahayu telah dibuatkan dan memiliki WC serta spiteng di masing-masing rumahnya, dalam rangka mencegah buang air besar sembarangan.
Kepala UPT Puskesmas Kadipaten, H. Aep Saepudin kepada “KAPOL” Minggu (19/5/2019) mengatakan perobohan jamban ini merupakan bagian dari upaya mencapai Kadipaten bebas buang air besar sembarangan (BABS) atau Open Defication Free (ODF) tahun 2019. Perobohan tersebut sudah diawali atau didasari dengan kesepakatan dengan warga yang bersangkutan. Tentunya, sebelumnya sudah disiapkan WC yang sesuai.
Sebelumnya, Desa Dirgahayu sendiri, hampir 85 persen warganya sudah memiliki WC dan spiteng yang layak. Sisanya, masih ada 15 persen masyarakat yang tidak memiliki WC atau buang air besar sembarangan. Namun setelah dilakukan pendekatan, dan melakukan sosialisasi kini BAB sembarangan sudah tidak terjadi lagi.
“Melalui sejumlah tahapan pendampingan, sosialisasi hingga pembangunan WC sehat di masyarakat. Kini Desa Dirgahayu sudah bebas BAB sembarangan,” ucapnya.
Menurutnya, atas keberhasilan itu maka dilaksanakan deklarasi Desa ODF, sebagai penanda perubahan prilaku dan komitmen warga desa untuk tidak melakukan pencemaran lingkungan melalui kebiasaan BAB sembarangan.
Deklarasi desa yang meninggalkan kebiasaan BAB sembarangan dilaksanakan, Sabtu (18/5/2019) kemarin. Dari 6 desa yang ada di Kecamatan Kadipaten, saat ini sudah dua desa yang berhasil mendeklarasikan diri sebagai desa bebas dari perilaju BAB sembarangan.
Perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat terbilang bukan hal mudah untuk dilakukan, karena sebagian masyarakat sudah terbiasa menggunakan jamban sebagai tempat BAB dan mencuci.
“Merubah perilaku masyarakat untuk tidak melakukannBAB sembarangan tidaklah mudah. Pihaknya melakukan serangkaian pendampingan dan sosialisasi berkala untuk dapat melakukannya,” tuturnya.
Dikatakan dia, dari perjalanan itu dan hingga saat ini sudah ada dua desa binaan yang terbebas dari kebiasaan BAB sembarangan. Pihaknya sangat berterima kasih kepada sejumlah pihak yang turut mendukung penuh pelaksanaan program hingga tujuan untuk mewujudkan Desa ODF.
Lalu 4 desa yang tersisa nantinya ditargetkan akan rampung mendeklarasikan menjadi Desa ODF pada tahun 2019 ini. Termasuk merobohkan jamban akan terus berlanjut di lokasi lainnya
“Alahamdulillah, saat ini sudah 2 desa yang melakukan deklarasi Desa ODF. Harapannya pada tahun ini seluruh desa mendeklarasikan atau bebas dari BAB sembarangan,” ungkapnya. (Ema Rohima)***