SINGAPARNA, (KAPOL).-Isteri Bupati Tasikmalaya Hj. Ai Diantani Sugianto tak henti-hentinya menutup pandangannya dengan kipas saat atraksi seni budaya Sunda Debus dan Lais tampil pada acara karnaval Jampana 2019 sekaligus penutupan Tasik Motekar 2019, Minggu (28/7/2019).
Kengerian Ai Diantani sangat beralasan. Pasalnya saat atraksi berlangsung, peserta Debus dan Lais dari Padepokan Silat Pajajaran, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya ini menampilkan atraksi yang menghibur tetapi juga sangat berbahaya yang tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan.
Atraksi tersebut menaiki tangga batang bambu dengan pijakan golok yang terhunus.
Selain itu mereka pun mengiris-iris leher, perut dan anggota badan lainnya dengan golok tajam. Bahkan lebih ektrim lagi, salah seorang peserta Debus menggorok leher kawannya di atas pangkuan, namun tak sedikitpun orang tadi terluka.
Tak hanya isteri bupati yang meringis takut. Ratusan ibu-ibu bahkan tak sedikit kaum laki-laki pun yang melihat dengan tatapan takut. Termasuk saat salah seorang anggota pedepokan bergelantungan pada seutas tambang di atas ketinggian mencapai sekitar 10 meter tanpa alat pelindung.
“Luar biasa. Seni budaya sunda memang luar biasa. Saya sangat mengapresiasi mereka (anggota padepokan peserta atraksi) yang masih memegang nilai-nilai luhur kebudayaan Sunda di antara perkembangan zaman yang nyaris menggerus budaya asli kita,”ucap salah seorang penonton Hayat yang mengaku dari Cipatujah.
Ketakjuban atas kebudayaan sunda semakin besar saat semua atraksi yang diperagakan Padepokan Silat Sukapura berakhir mulus dan sukses tanpa ada gangguan bahkan kecelakaan.
Ratusan penonton termasuk Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto dan tamu undangan pun memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan sambil berdiri selanjutnya menyalami semua pengurus dan anggota Pedepokan dan diakhiri dengan foto bersama.(Teguh Arifianto)***