KADIPATEN, (KAPOL).-Camat Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Nurcahyo bersama Kepala Desa Cibahayu, Erin dibantu dengan puluhan masyarakat melaksanakan evakuasi lokasi bencana longsor yang terjadi di Jalan Pasirhuni – Ciselang, tepatnya di Kampung Joglo, Desa Cibahayu, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/2/2019).
Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada tebing dengan tinggi sekitar 8 meter pada pukul 6. Material tanah dan rumpun bambu menutup jalan. Beruntung, saat kejadian tidak tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka. Padahal, biasanya setiap pagi jalan tersebut ramai dilintasi oleh warga yang hendak beraktifitas.
“Kami dan kepala desa beserta masyarakat setempat langsung membersihkan material tanah yang menutupi jalan. Selama pembersihan, jalur yang mengakses ke tiga desa tersebut tidak bisa dilintasi,” ucapnya.
Menurutnya, Kecamatan Kadipaten memang secara geografis merupakan daerah perbukitan dengan kontur tanah yang labil. Turunnya hujan secara terus menerus berdampak pada tidak kuatnya tanah untuj menampung volume air hujan. Hal ini juga yang menjadi faktor terjadinya longsor.
“Waktu kejadian tidak dalam kondisi hujan, namun sebelumnya terjadi turun hujan semalaman. Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR dan BPBD, karena selain longsor kondisi jalan juga belah,” kata Asep.
Dikatakan Asep, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan BPBD, mengingat di lokasi tersebut juga terjadi keretakan jalan yang berpotensi terjadinya longsor. Selain itu mengingatkan kepada masyarakat pengguna jalan baik roda empat maupun roda dua agar berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut, terutama disaat turun hujan.
“Kami meminta kepada warga maupun pengendara agar meningkatkan kewaspadaan atau tetap berhati-hati terutama pada saat turun hujan,” tuturnya.
Dijelaskan dia, jalan Pasirhuni – Ciselang yang berstatus jalan kabupaten itu nyaris putus, karena hujan deras yang terjadi semalaman menyebabkan kondisi tebing dipunggir jalan mengalami longsor. Tebing yang longsor ketinggian 8 meter dan panjang 10 meter.
Selain tertutup material longsoran, juga jalan tampak berongga sehingga rawan jika dilintasi kendaraan. Para pengguna jalan baik roda empat maupun roda dua serta pejalan kaki harua waspada ketika melintas. Meski demikian arus kendaraan tidak dialihkan.
Di sepanjang jalan itu, tidak ada tembok penahan tebing sehingga tanah pun mudah longsor. Padahal ruas jalan tersebut merupakan sayu-satunya jalan penghubung menuju desa ataupun kecamatan. Sehingga sangat diharapkan ada perbaikan secepatnya, ungkapnya. (Ema Rohima)***