SINGAPARNA, (KAPOL).-Kisah inspiratif Saefudin (56) dan Istinya Hani (70) yang mampu menunaikan rukun islam ke lima yakni beragkat tanah suci meski hanya dari ladang buruh serabutan ‘ngored jukut’ di kebun orang lain, mendapatkan perhatian dan apresiasi yang luar biasa dari Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya.
Bahkan pada Kamis (11/7/2019), keduanya secara spesial di undang ke kantor Kemenag guna mendapatkan penghargaan. Isak tangis haru pun terus menyelimuti Saefudin dan Hani yang merupakan warga Kampung Lengkong Desa Linggajaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan sejumlah pegawai Kemenag pun ikut menangis haru manakala mendengarkan kisah keduanya guna bisa berangkat ke tanah suci.
Bagaimana tidak, selama kurang lebih 12 tahun mereka menabung dan mengumpulkan uang yang didapat dari upah keduanya memberaihkan rumput di kebun. Penghasilan sehari yang hanya Rp 25.000 sampai Rp 40.000 tersebut kemudian disisihkan, sebagian untuk makan dan sebagian lagi untuk mendaftar ibadah haji. Hingga akhirnya uang terkumpul dan terdaftar di kloter 43 yang akan berangkat pasa 19 Juli depan.
Kepala Kementrian Agama Kabupaten Tasikmalaya H Usep Saefudin Muhtar menjelaskan, ketika pihaknya mendapatkan kabar tentang perjuangan pasangan Saefudin dan Hani untuk menunaikan ibadah haji, hati Usep langsung terenyuh. Ditengah serba keterbatasan, pasutri yang berprofesi sebagai buruh kebun itu ternyata harus menyisihkan uang demi niatnya ibadah haji.
“Dari situ, kami lantas mengundang pak Saefudin dan Ibu Hani untuk datang ke Kantor sebagai tamu undangan khusus. Karena perjuangannya beliau, kami merasa sangat tersentuh,” jelas Usep seusai.
Diundangnya Saefudin dan Ibu Hani, dikatakan dia, semata hanya untuk memberikan motivasi kepada seluruh karyawan dan pegawai Kemenag. Sebab nyatanya dengan tekad dan keinginan yang kuat, mereka mampu menunaikan ibadah haji. Begitu pula untuk masyarakat lainnya, jika saat ini merasa keterbatasan dalam penghasilan bukan menjadi alasan untuk menunaikan ibadah haji.
“Jadi kami memang sengaja mengundang. Saya mengajak kepada pegawai kantor Kementrian agama, bila dengan niat yang tulus maka akan mampu berangkat ibadah haji. Contohnya ya pak Saefudin dan ibu Hani tadi, beliau sebagai buruh kebun tetapi mampu untuk berangkat ibadah haji, ” papar Usep.
Tidak hanya mengundang datang, pihaknya juga memberikan sedikit bekal berupa uang hasil dari sumbangan pegawai Kemenag Kab Tasikmalaya dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tasikmalaya. Bekal itu tidak lain sebagai apresiasi dan kebanggaan kepada pasutri tersebut. Meski tidak seberapa, akan tetapi pihaknya berharao bisa bermanfaatm
“Kami merasa bangga dan tersentuh. Bantuan sangat kecil tetapi mudah-mudahan bermanfaat untuk mereka,” jelas Usep.
Ditemui ditempat yang sama, Saefudin mengaku terharu bisa diundang ke Kantor Kemenag. Dirinya mengaku sangat berterima kasih kepada Kemenag atas bantuan yang diberikan. Ia hanya bisa berdoa semoga bekal yang diberikan dibalas oleh Alloh.
“Alhamdulillah tiada henti kami ucapkan. Tidak menyangka bakal diundang dan bertemu pak Kepala Kemenag. Terimakasih atas segara bantuannya. Kami hanya berdoa agar Alloh SWT membalasnya dengan yang lebih baik,” tutur Saefudin.
Sementara itu, Ibu Hani tidak henti-hentinya meneteskan air mata saat menerima bantuan. Ia tidak kuasa menahan tangis karena terlanjur bahagia. Dirinya hanya meminta doa agar ibadah haji yang akan dijalankan nanti berlanjalan lancar dan menjadi haji mabrur. (Aris Mohamad F)***