Tertimpa Batu, Sopir Truk Tewas di Tambang Pasir

GARUT11 views

GARUT, (KAPOL).- Nasib naas menimpa seorang sopir truk pengangkut pasir.

Warga Cicalengka Kabupaten Bandung ini tewas setelah tertimpa material longsoran berupa batu dan pasir saat berada di tempat penggalian pasir di kawasan Tutugan Leles, Desa Haruman.

Informasi yang dihimpun, sopir truk naas tersebut bernama Haris yang merupakan warga Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Ia tewas Selasa (7/8/2018) sekitar pukul 02.00 dinihari akibat tertimpa material longsoran di tempat penggalain pasir.

Saat itu Haris sedang mengantre untuk mengangkut pasir dari lokasi penggalain di kawasan Tutugan, Desa Haruman, Kecamatan Leles.

Namun tiba-tiba dari atas bukit tempat galian, terjadi longsor dan menimp truk yang dibawa Haris.

“Benar, ada seorang rekan saya yang juga sopir truk yang meninggal karena tertimpa batu dan pasir di tempat galian pasir di Tutugan Leles, kemarin.
Dia bernama Haris, warga Cicalengka,” ujar seorang sopir truk yang enggan menyebut namanya, Rabu (8/8/2018).

Menurutnya, saat itu di lokasi galian ada sekitar lima truk yang antre untuk mengengkut pasir. Kebetulan truk yang dibawa Haris berada di antrean paling depan.

Tiba-tiba, tuturnya, tebing bukit di atas tempat mereka antre longsor sehingga materail longsoran yang terdiri dari batu dan pasir menimpa truk yang di dalamnya ada Haris.

Sebenarnya saat menyadari ada batu dan pasir yang mengarah ke truknya, Haris sempat berusaha menghindar dengan memajukan truknya.

Namun naas, batu besar masih tetap menimpa truk yang dibawa Haris dan Harispun tewas karena luka yang dialaminya cukup parah.

Diungkapkannya, selain batu dan pasir, alat penyaring pasir pun ikut terjatuh dan menimpa truk korban.

Sebenarnya saat itu bukan hanya Haris yang tertimpa tapi juga ada beberapa orang lainnya tapi mereka hanya mengalami luka.

“Semua yang ada di tempat itu tentu saja kaget dengan kejadian tersebut. Namun kami masih sempat berusaha menolong Haris akan tetapi kesulitan karena truk tertimpa batu berukuran cukup besar,” katanya.

Ia juga menyebutkan, setelah korban berhasil dievakuasi, para sopir dan pekerja di galian pasir segera membawa korban ke rumah sakit.

Namun nyawa korban tak bisa diselematkan dan korban pun akhirnya meninggal.

Pengelola galian pasir Tutugan Leles, Indra saat dikonfirmasi kejadian tersebut enggan berkomentar.

“Nanti lagi saja, saya sedang di luar,” kata Indra melalui sambungan telepon.

Sementara itu Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna, membenarkan adanya kejadian longsor di lokasi galian pasir di kawasan Tutugan Leles.

Namun Budi mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait peristiwa tersebut.

“Benar tapi saya minta waktu karena kasusnya masih kami dalami. Kami juga belum bisa memastikan apakah benar ada korban jiwa atau hanya luka,” ucap Budi yang ditemui seusai kegiatan serah terima rumah susun bagi para korban banjir bandang Cimanuk, di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria, menyatakan lokasi galian pasir di Tutugan Leles rawan terjadi bencana longsor.

Para pekerja dan warga harus meningkatkan kewaspadaan di lokasi tersebut.

“Nanti kami telusuri dulu. Belum ada laporan dari camat soal longsor di galian pasir,” kata Dadi.

Menurut Dadi, potensi longsor di galian pasir itu cukup tinggi. Apalagi pergerakan tanah di kawasan galian pasir tidak bisa diprediksi.

“Memang bahaya di sana (lokasi galian pasir). Perlu kehati-hatian sekaligus imbauan kepada pengusaha agar ada jaminan keselamatan para pekerja,” ujarnya. (Aep Hendy S)***