Dua Santri Masih Belum Ditemukan

PERISTIWA8 views

Santri yang selamat mendapatkan perawatan di Puskesmas. Dua santri masih belum ditemukan dari 5 santri yang hilang terseret arus pantai Selatan.***
CARINGIN, (KAPOL).- Para santri MTs Hidayatullah Kota Depok yang terseret arus gelombang di Pantai Cidora Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Selasa (16/5/2017) kemarin, sebenarnya sempat dilarang warga setempat untuk tidak berenang.

Namun mereka tak menghiraukan larangan tersebut hingga akhirnya terdapat 13 santri yang terseret ombak dan lima di antaranya hilang.

Aslin (60), salah seorang warga Kampung Cidora, mengaku sempat memberikan peringatan kepada para santri yang baru datang dari Kota Depok agar mereka tidak berenang di pantrai.

Hal ini dikarenakan kondisi pantai yang saat itu tidak bersahabat akibat besarnya gelombang sehingga dianggap sangat membahayakan keselamtan.

“Sebelumnya kami sudah memberikan peringatan agar mereka tidak berenang di pantai. Namun mereka tak menghiaraukan peringatan kami dan tetap berenang hingga akhirnya mereka terseret gelombang,” ujar Aslin, Rabu (17/5/2017).

Selain diingatkan warga, tutur Aslin, sebenarnya di lokasi tersebut juga sudah ada papan pengumuman berisi larangan berenang untuk para pengunjung. Namun entah kenapa papan pengumuman itu pun tak digubris oleh para santri.

Dikatakan Aslin, begitu mendengar ada pengunjung yang terseret arus, warga langsung melakukan upaya pencarian. Dengan berbekal pelampung dan ban, warga turun ke laut dan melakukan penyisiran.

Namun upaya pencarian yang dilakukan warga saat itu tak membuahkan hasil.

“Sejumlah warga sebenarnya sempat melihat anak-anak yang terseret arus ke bagian tengah pantai. Namun gelombang besar yang terjadi saat itu membuat warga mengalami kesulitan untuk menyelamatkan mereka,” katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Dzakaria, menyebutkan pihaknya telah berkali-kali memberikan imbauan kepada wisatawan dan warga untuk tidak berenang di pantai selatan Garut.

Hal ini dikarenakan kondisi yang sangat membahayakan akibat gelombang ombak yang cukup besar.

“Peringatan tak bosan-bosannya kami berikan kepada setiap pengunjung baik secara lisan maupun melalui papan pengumuman yang terpasang di sejumlah titik rawan. Namun sayangnya masih banyak pengunjung yang bandel dan tak menghiraukan peringatan yang kami berikan sehingga sering terjadi kecelakaan laut yang dialami pengunjung,” ucap Dadi.

Diungkapkannya, dalam satu pekan terakhir di kawasan pantai selatan Garut telah terjadi beberapa peristiwa kecealakaan yang menelan korban jiwa. Ini tentu sangat disayangkan karena sebenarnya tak perlu terjadi kalau saja para pengunjung mau mematuhi larangan yang diberikan petugas.

Sementara itu Kepala Kantor SAR Bandung, Slamet Riyadi, menerangkan hingga Rabu sore, sudah ada tiga santri yang berhasil ditemukan. Namun sayangnya, mereka ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

“Hingga Rabu sore sekitar pukul 17.30, sudah ada tiga santri yang berhasil kita temukan. Sedangkan dua orang lagi masih dalam proses pencarian. Ketiganya ditemukan sudah tak bernyawa,” kata Slamet.

Ditambahkannya, ketiga korban ditemukan sekitar 5 kilometer dari lokasi pertama mereka terseret ombak di Pantai Cidora Rancabuaya. Namun ketiganya ditemukan pada lokasi berbeda.

Lebih jauh diungkapkan Slamet, korban pertama yang berhasil ditemukan tim SAR adalah Faisal Ramadhan, warga Depok. Jasad Faisal ditemukan di kawasan Cilayu sekitar pukul 15.30 WIB. Sedangkan korban kedua, Khalid Abdul Hasan, warga Bekasi yang ditemukan satu jam kemudian tepatnya pukul 16.30 WIB di kawasan Pesangrahan.

“Korban ketiga yang berhasil kita temukan adalah Rijal Amrullah, asal Tangerang. Ditemukan pukul 17.30 WIB, sekitar 700 meter dari awal lokasi mereka dinyatakan hilang. Penemuan ini sesuai hasil mapping kami, berarti tinggal dua orang lagi yang kami cari,” ujar Slamet.

Dua santri yang hingga kini masih belum berhasil ditemukan adalah Wisnu Dwi, warga Depok dan Syaifullah Abdul Azis, warga Bandung. Pencarian keduanya rencananya akan dilanjutkan Kamis (17/5/2017) pagi. (Aep Hendy)***