DALAM setiap perhelatan politik baik ditingkat lokal, regional maupun nasional, sosok H. Amir Mahpud SE selalu tampil paling depan dan total. Totalitasnya dalam setiap perhelatan politik tidak bisa diragukan lagi. Bahkan karena totalitasnya itulah dia kerap dihujani berbagai pertanyaan dari masyarakat, seputar target dan tujuan dari keterlibatannya tersebut. Namun semua pertanyaan dan kepenasaran masyarakat itu luluh oleh konsistensinya dalam menyikapi kesuksesan dukungannya. Artinya ia tetap kembali ke habitat awalnya yakni sebagai Pengusaha.
Amir Mahpud adalah sosok pengusaha nasional kelahiran Tasikmalaya. Ia merupakan pemilik dari perusahaan transportasi yang berada dalam bendera Mayasari Grup dan Primajasa Perdanaraya. Ia merupakan anak ke 4 dari pasangan H. Engkud Mahpud alm dan Hj. Siti Muniroh alm yang dikenal sebagai pengusaha yang ulet, jujur, dermawan dan rendah hati. Bapa tiga orang anak ini pun kemudian membuat usaha baru yg masih dalam bidang transportasi, namun dengan mengambil jalur luar kota yakni antar kota dan antar provinsi. Sukses sebagai pionir keluarga dalam bidang transportasi luar kota dan faktanya usaha tersebut terus berkembang bahkan mulai merambah ke bidang usaha lainnya.
Warisan kedermawanan kedua orang tuanya, juga dilakukan oleh Amir Mahpud lewat Pemberian Beasiswa bagi Keluarga Karyawan, Anak Yatim, Keluarga Tidak Mampu dan masyarakat pada umumnya. Program pemberian beasiswa itu sudah dilakukan sejak tahun 2000 lalu. Juga santunan-santunan yang bersifat spontan pun kerap ia lakukan ketika terjun ke lapangan dan ke masyarakat. Dalam bidang agama, ia secara rutin menyelenggarakan pengajian bersama karyawan-karyawannya
Selama ini, orang mengenal H. Amir Mahpud hanya dari dua sisi yakni Pengusaha dan Politisi. Padahal dibalik kedua sisi tersebut, banyak aktivitas2 lainnya baik itu olah raga, sosial, agama dan lain-lainnya yang juga dilakoninya. Dalam bidang olah raga misalnya, ia dikenal sebagai pembalap Formula Toyota, Formula Bramham, Formula Asia dan Gokart yang handal. Selain sempat menjuarai di Tingkat Nasional, juga sempat menjadi perwakilan Indonesia ke ajang internasional yakni Kejuaraan Dunia di Italia dan Spanyol.
Bahkan, dunia balapanlah yang membawa Amir Mahpud dekat dengan Keluarga Cendana terutama dengn Tommy Soeharto yang juga sama-sama pembalap nasional. Selain itu Amir Mahpud pun berhasil dalam membina rumah tangganya, ketiga anaknya telah berhasil mencapai pendidikannya hingga S2 dalam usia 21 tahun. Bahkan anaknya akan melanjutkan studi S3 di AS akhir tahun ini yg salah satunya sudah di terima Stanford University.
Dalam bidang usaha ia dikenal dekat dengan Hashim Djojohadikusumo yang juga merupakan saudara laki-laki Prabowo Subianto. Dalam bidang politik ia juga sangat dekat dengan Amien Rais, Hatta Rajasa, Fuad Bawazir, dll. Bahkan dia pun termasuk salah seorang Deklarator Partai Amanat Nasional. Selain itu, ia pun sempat menduduki jabatan sebagai salah-satu Bendahara Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada era Adi Sasono. Dan saat ini, ia tercatat dijajaran Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam Bidang Logistik.
Reputasi dalam bidang politiknya ternyata tidak berjalan lurus dengan ambisi politik kebanyakan orang. Buktinya, tawaran berbagai jabatan politik yang sempat datang selalu ditolaknya dengan cara yang halus dan etis. Di masa eforia reformasi misalnya, saat itu dirinya sangat dekat dengan tokoh reformasi Amien Rais, sempat mendapat tawaran langsung dari Tokoh Reformasi tersebut untuk menjadi Anggota DPR RI di “nomor jadi”. Namun tawaran itu ditolaknya dengan alasan ingin tetap berkonsentrasi dan fokus dibidang bisnisnya.
Saaat pemerintahan SBY berkuasa pun, dia sempat mendapat tawaran untuk menduduki salah satu jabatan dilingkungan BUMN. Dan tawaran itu pun ditolaknya dengan halus. “Saya ingin tetap fokus di usaha yang saya bangun..” ujarnya saat ditanya seputar penolakannya itu.
Konsistensi dan totalitasnya dalam kancah politik, tentu banyak mengundang decak kagum. “Godaan Politik” pun kembali datang saat Pilgub Jabar. Dia tiba-tiba dipanggil ke Hambalang oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dia pun datang dengan didampingi beberapa orang yang salah satunya adalah orang dekat Prabowo yang juga Mantan Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi. Dalam pertemuan tersebut, dengan tegas Prabowo meminta agar Amir Mahpud bersedia dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat. Dengan rasa kaget bercampur bangga, ia tak langsung menjawab namun meminta waktu untuk mempertimbangkannya.
Meski itu sebuah tawaran dan kepercayaan yang datang dari seorang Prabowo kepada dirinya, ia tetap konsisten dengan sikapnya. Namun, untuk sampai pada sikap menolak tawaran itu pun, ia sempat meminta pertimbangan dari seluruh keluarganya. Diakui Amir, sebelum sampai pada sikap menolak tawaran tersebut, dirinya sempat didatangi oleh beberapa orang yang memintanya agar menerima tawaran tersebut.
“Saya sadar itu sebuah kepercayaan yang amat sangat yang seharusnya tidak ditolak. Tapi saya ingin teap menjaga marwah saya sebagai seorang pengusaha. Untuk menolak permintaan itu, saya harus berfikir dan merenung beberapa hari, bahkan saya sempat mengajak ngobrol keluarga,” tutur pengusaha yang kerap melakukan silaturahmi ke beberapa pesantren itu.
Totalitas dan kiprahnya dalam Pilpres sebagai Tim Prabowo-Sandi saat ini pun ternyata mengundang desas-desus seputar jabatan politik yang dikait-kaitkan dengan dirinya. Sebagaian masyarakat menyebut, jika Prabowo-Sandi menang dalam Pilpres ini, maka Amir Mahpud merupakan salah satu kandidat kuat untuk jabatan Mentri Perhubungan dalam Kabinet Prabowo-Sandi. Dan desas-desus atau rumor itu pun terus bergulir sejalan dengan kiprahnya dalam perhelatan politik saat ini. Namun saat hal itu di konfirmasi kepada Amir Mahpud, dia hanya menanggapinya dengan senyuman.
“Jujur saya kaget saat mendapat beberapa WA dan Chat dari teman-teman yang menanyakan hal tersebut. Bahkan ada beberapa orang juga menanyakan kepada istri saya, tapi yah saya jawab dengan senyuman saja,” ungkap Amir Mahpud seraya menegaskan bahwa dirinya sudah selesai dalam menapaki berbagai jabatan baik di perusahaan maupun di institusi politik. Oleh karena itu, pihaknya saat ini sedang melakukan regenerasi diberbagai bidang termasuk dalam bidang politik.
“Saya telah melakukan regenerasi diberbagai bidang, salah satunya bidang politik. Keberhasilan melakukan regenerasi itu bagi saya sudah cukup. Walau proses regenerasi itu akan tetap saya lakukan, selama saya masih mampu melakukannya,” paparnya.***