JAMANIS, (KAPOL).-Fasilitas ibadah berupa Masjid atau Mushola sudah menjadi kebutuhan di setiap tempat fasilitas publik, tak terkecuali di kantor-kantor pemerintahan. Hal tersebut selain menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang hendak menunaikan ibadah khususnya kaum muslimin, juga menjadi sarana prasarana dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga karyawan.
Seperti halnya, Masjid yang berdiri diantara UPT Puskesmas DTP Jamanis dan Kantor Pemerintahan Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya. Masjid mini namun berdiri megah itu baru saja selesai pembangunannya. Masjid itu diberi nama Masjid Fatimah Azzahro Kecamatan Jamanis yang terletak di belakang kantor Kecamatan Jamanis dan Puskesmas DTP Jamanis.
“Meski ukurannya kecil, namun warga menyebutnya Masjid bukan Mushola. Keberadaan Masjid ini sangat dirasakan manfaatnya bagi warga yang berkunjung ke kantor kecamatan maupun Puskesmas,” kata Camat Jamanis, Uwem Sulaeman kepada “KAPOL” Jumat (16/3/2018).
Menurutnya, selain bangunannya megah, juga tempatnya sejuk. Mushola ini mampu menampung lebih dari 50 orang. Dalam pelaksanaan pembangunan Masji dengan ukuran sekitar 6 X 6 meter itu di ketuai oleh Kepala UPT Puskesmas DTP Jamanis, Hani Hariri. Bangunannya memang terlihat kecil, namun jika sudah berada di dalamnya maka akan terlihat kemegahannya.
“Berawal dari keprihatinan, karena mushola kondisiya sudah rusak. Sehingga bertekad untuk merenovasi,” ucapnya.
Dikatakan dia, niat itu disampaikan kepada unsur pemerintahan yang ada di Kecamatan Jamanis. Selain itu, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ormas maupun masyarakat. Termyata, semuanya bersepakat merenovasi mushola dan ketua panitianya Kepala UPT Puskesmas DTP Jamanis. Dengan niat kuat, Hani Hariri mulai berkomunikasi untuk memulainya dalam proses pembangunan Masjid hingga akhirmya selesai.
Niat kuat dan upaya itu mendapatkan sabutan positif, semuanya mendukung sepenuhmya dan turut membantunya dalam bentuk yang berbeda.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam proses pembangunannya. Ini menjadi sebuah kebanggan dan mudah-mudahan bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu, tokoh agama Kecamatan Jamanis, H. Dede mengatakan setelah pembangunannya, tinggal bagaimana memakmurkan masjidnya. Tentunya, selain karyawan di kantor kecamatan juga puskesmas, serta masyarakat yang berkunjung ke kecamatan dan Puskesmas serta masyarakat sekitar harus memakmurkannya.
Terlebih, seluruh karyawan yang berada di kantor kecamatan dan puskesmas beragama Islam. Karena jika tidak bisa memakmurkan masjidnya, maka Allah akan melaknat.
“Memakmurkan Masjid bisa dengan mewajibkan sholat berjamaan atau kegiatan keagamaan lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, jangan sampai seperti membuat pasaran, semangat membuatnya namun pada takut mengisinya. Karena jika yang sudah naik pasaran tidak akan kembali lagi. Jadi saat ini harus membentuk program untuk memelihara dan memakmurkannya, contohnya setiap adzan berkumandang seluruh aktifitas karyawan dihentikan dan berangkat ke masjid, ungkapnya. (Ema Rohima)***