RAJADESA, (KAPOL).-Makam keramat Syeh Danuwarsih yang berada di blok Gunung Marapi di Dusun Sirnasari RT 7 RW 8 Desa Rajadesa Kecamatan Rajadesa, merupakan satu diantara cagar budaya yang berada di Kabupaten Ciamis yang belum terdafatar.
Padahal, makam keramat Syeh Danuwarsih yang juag merupakan kake dari Syekh syarif Hidayatullah atau yang dikenal sunan Gunung Jati itu, merupakan orang pertama yang mempunyai sejarah besar dalam penyebaran Agama Islam di wilayah Kecamatan Rajadesa.
Juru kunci makam keramat, Anda, mengatakan keberada makam keramat Syeh Danuwarsih tersebut merupakan seorang Syeh yang memilik sejarah dan berjasa besar dalam penyebaran Agama Islam di Kecamatan Rajadesa, makam keramat Syeh Danuwarsih sudah diakui di tatanan kerajan Cirebon.
“Kami juga tercatat sebagi juru kuncen untuk menjaga di makam keramat ini oleh pemerintah desa, hampir setiap malam Jumat selalu banyak yang sengaja datang untuk berziarah ke keramat ini, mereka sengaja datang dari Tasikmalaya, Cirebon, Majalengka dan Kuningan,” ujarnya baru-baru ini.
Bahkan kata dia ketika menjelang malam Jumat kaliwon tidak kurang peziarah yang sengaja untuk berzikir di lokasi tersebut.
“Intinya, mereka datang ke sini itu hanya ingin berdoa dan mendokan pada para karuhun terdahulu, tidak ada tujuan lain, mereka itu hanya tidak ingin melupakan sejarah, karena menurut mereka tidak akan ada dirinya apabila tidak ada pendahulu,” katanya.
Sementra menurut kepala Desa Rajadesa, Ipung Purwadirejo, keberadaan keramat Syeh danuwarsih, sudah didaptarkan ke pihak Pemda Ciamis. Namun hingga saat ini dari pihak pemda sendiri belum memasukan daftar keramat makam tersebut menjadi lokasi cagar budaya.
“Kami hanya berharap pada pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis, untuk segera memasukan makam keramat Syeh Danuwarsih tersebut pada daftar cagar budaya di Kabupaten Ciamis, terlebih pihak pemerintah desa itu sudah mendaftarkan sejak beberapa tahun yang lalu,” katanya.
Bahkan dari pihak dinas terkait sudah datang untuk melihat langsung keberaadanya. Selain itu pihak perwakilan dari keraton Cirebon dan sejumlah Budayawan Kabupaten Ciamis sudah sering datang ke lokasi keramat.
“Pihak Cirebon sudah mengakuinya bahwa keramata Syeh Danuwarsih merupakan sepuh dari sunan Gunung Jati,” jelasnya.
Menurut dia, pada setipa bulan banyak tamu yang datang ke lokasi makam keramat tersebut, dan mereka tidak ada yang mengundang serta tidak ada yang menyuruh. Anehnya, mereka itu lebih mengetahui terkait sejarah keberaadaan keramat Syeh Danuwarsih dibanding warga setempat.
Melihat peluang itu, pihak pemerintah desa ingin menjadikan keramat tersebut menjadi loksi cagar budaya yang nantinya bisa dijadikan aset PAD yang bisa menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar. ( Endang Setia Budi). ***