Menilik KSP-SPB, Koperasi Tertua di Indonesia Asal Tasikmalaya

LINIMASA897 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Lantai kuning kusam dan lalu lalang orang berusia lanjut menjadi hal lumrah di Koperasi Simpan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda (KSP-SPB) di jalan Raden Ikik Wiriadikarta, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Maklum saja, usia koperasi itu sudah 83 tahun. Berarti usia koperasi itu lebih tua dari Peringatan Hari Koperasi Indonesia yang baru menyentuh angka 70 tahun pada Rabu (12/7/2017).
Ketua KSP-SPB, Abjad Kadar mengisahkan tujuan koperasi KSP-SPB didirikan pada tahun 1934 sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah. Ketika itu, penjajah menerapkan sistem ekonomi yang membuat kelompok masyarakt pribumi kesulitan. Kemiskinan merupakan hal yang wajar diderita pribumi kala itu. 
Pendiri KSP-SPB pun tergerak hatinya untuk ikut membantu meringankan beban pribumi. Lewat koperasi, para pendiri saat itu menilai akan dapat membantu mengembangkan ekonomi kerakyatan. Alhasil, berdirilah KSP-SPB dengan modal seadanya. Pengambilan nama Simpenan Pameungkeut Banda pun mempunyai makna mendalam karena berarti sebagai pengikat harta bersama.
“Ini koperasi perjuangan untuk berantas kemiskinan dan kebodohan. Sudah mau 84 tahun eksis di kota Tasik sekaligus koperasi tertua di Indonesia,” kenang Abjad, Rabu (12/7/2017.
Puluhan tahun berjalan dan silih berganti kepengurusan namun KSP-SPB tetap berjalan. Setahun,dua tahun, puluhan tahun hingga sekarang ini, ternyata KSP-SPB punya resep khusus agar mampu bertahan. Apalagi, masyarakat modern saat ini cenderung menggunakan bank konvensional sebagai tempat transaksi keuangan.
Ia menyatakan kemampuan KSP-SPB bertahan tak lepas dari kesetiaan para anggotanya. Baginya, loyalitas anggota KSP-SPB patut diacungi jempol karena mengikuti suka duka berjalannya koperasi. Hingga saat ini, KSP-SPB tercatat mempunyai 2,476 anggota dari berbagai latar belakang baik PNS,petani atau pengusaha UKM. Usianya pun beragam meski mayoritas berusia lanjut.
“Karena ini koperasi perjuangan jadi anggotanya macam-macam dari PNS, pengusaha UKM, petani, dan segala macam. Kesetiaan anggota dan kepatuhan pengurus menjalankan koperasi sesuai AD-ART menjadi penentu kami agar terus bertahan, walau persaingan dengan bank amat ketat,” ujarnya. (Imam Mudofar)