TASIKMALAYA, (KAPOL).-Semangat menguatkan ghiroh marwah Nahdlatul Ulama (NU) menjadi titik utama di Kota Tasikmalaya. Penguatan ekonomi serta dakwah agama islam menjadi bagian tak terpisahkan pengurus PC NU Kota Tasikmalaya periode 2018-2023.
Demikian dikatakan Ketua Tanfidziyah PC NU Kota Tasikmalaya, KH. Ate Musodiq saat memberikan sambutan pada Rakercab dan Pelantikan pengurus di Sekretariat PC NU Kota Tasikmalaya, Selasa (27/11/2018).
“Pengajian sudah berjalan, kemarin dihadiri 7 ribu orang. Nanti di bulan kedua 14 ribu orang. Insya Allah kami juga akan bantu dan mengawal pemerintah dalam entaskan kemiskinan,” katanya di hadapan ratusan orang.
Wali Kota Tasikmalaya, H. Budi Budiman mengatakan, tanggungjawab dipundak pengurus baru semoga mewarnai bagaimana Kota Tasik yang religius maju dan madani. Terlebih KH Ate juga pekan depan akan dilantik sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia.
“Pesan saya, pendidikan jalan, ekonomi juga harus berjalan. Kita mendukung program-program bagus di masyarakat untuk kepentingan umat,” katanya.
Ketua PWNU Jawa Barat Gus Hasan berharap kepengurusan yang baru ini dapat bekerja lebih ekstra. Sehingga organisasi dapat tertata dan bermanfaat bagi banyak orang. “Yang sudah baik pertahankan, yang belum diperbaiki,” ujarnya.
KIMONU
Pada kesempatan tersebut, diresmikan pula Kios Modern NU (KIMONU) serta BMT untuk pemberdayaan ekonomi umat. Setidaknya di Kota Tasikmalaya mendapatkan kuota 10 unit untuk permulaan, dan tidak tertutup kemungkinan bisa bertambah dengan potensi pesantren yang ada. “Satu pesantren itu di Tasik bisa lebih dari 700 santi. Kota Tasik saya rasa bisa lebih dari 10 KIMONU,” kata Gus Hasan.
Ia berharap, dengan keberadaan dua lembaga tersebut dapat membangun kemandirian, melatih penataan keuangan, membiasakan belanja yang sehat serta menciptakan kompetisi sehat di lingkungan umat. “Di Jawa Barat, kita targetkan berdiri 600 KIMONU,” katanya.
Peresmian dan launching Kimonu (Kios NU), harapan kami ini bisa ikut mendongkrak daripada perekonomian di Kota Taaikmalaya
“Bagaimanapun sektor ekonomi mikro itu menjadi kekuatan kita, artinya tidak kalah dengan pasar-pasar modern. Di antarnaya kios-kios kecil perlu di branding seperti ini. Ada potensi penyerapan tenaga kerja, kebutuhan masyarakat terpenuhi dan pastinya berdampak pada perekonomian,” kata Budi menambahkan.(Inu Bukhari)***