TASIKMALAYA, (KAPOL).- Merespon kegiatan pemilu pada tahun 2019 ini, HMI Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan diskusi publik di Saung Rasa Desa, Jumat, (24/05/2019).
Tema yang diangkat dalam kegiatan itu “Silaturahmi Umat, Mengawal Demokrasi Konstitusional yang dihadiri oleh 200 kader HMI Cabang Tasikmalaya, Organisasi Kepemudaan dan santri yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya.
Kegiatan diskusi publik sendiri dibuka langsung oleh Yoga Ahmad Fauzi sebagai ketua umum HMI Cabang Tasikmalaya periode 2019-2020 tepat pada pukul 15.30.
Selanjutnya dilaksanakan kegiatan Diskusi Publik dengan narasumber Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Ade Zainul M, M.Pd. dan Ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH. Ate Musodiq B.
Dalam diskusinya, KPU Kota Tasikmalaya menyampaikan materi mengenai undang-undang Pemilu dan kinerja KPU, serta menyampaikan sejarah pemilu dari mulai tahun 1955 sampai dengan sekarang, berikut dengan perbedaannya.
“Perbedaannya sangat signifikan dilihat dari penyelenggaraan pemungutan suara pada pemilu sebelumnya, pemungutan suara untuk Presiden dan anggota Legislatif dilaksanakan secara terpisah, sedangkan pada pemilu tahun ini diserempakkan, sehingga cukup memberikan banyak kesulitan. Terlebih Perbedaan formulasi dalam setiap pemungutan suara pada pelaksanaan pemilu tahun ini sehingga memakan korban jiwa hingga 554 orang, ” terang Ade.
Berbeda dengan KH Ate Musodiq, pada kesempatan itu dirinya memaparkan tentang menjaga persatuan di tengah perbedaan politik. “Pada pemilu hari ini kecanggihan teknologi informasi sangat canggih, sehingga masyarakat sangat mudah termakan isu-isu hoax dan ujaran kebencian yang pada akhirnya sebagian masyarakat tidak percaya terhadap penyelenggara pemilu, ” ucapnya.
Kegiatan yang kemudian di isi dengan sesi tanya jawab tersebut, diharapkan ketua pelaksana, Adam Nurul Falah, kaum intelektual mampu menjadi orang yang responsif terhadap apa yang terjadi dan mampu menjadi orang yang mempunyai solusi dalam setiap permasalahan yang terjadi, khususnya dalam mengawal nilai-nilai demokrasi konstitusional yang jujur dan adil.
“Selain itu saya juga berharap, dengan melihat kondisi saat ini Mahasiswa mampu menjadi garda terdepan dalam mempersatukan umat, ” tutur Adam. (Agus Berrie)***