SINGAPARNA, (KAPOL).-Setidaknya sebanyak 3.565 hektar sawah yang tersebar di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya mulai terancam mengalami kekeringan akibat dampak musim kemarau.
Disamping itu, dilaporkan sudah ada 1.184 hektar area yang sudah mengalami kekeringan dengan empat katagori, yakni kekeringan ringan seluas 583 hektare, kekeringan sedang 305 hektare, kekeringan berat 244 hektare dan puso seluas 52 hektare.
“Kekeringan itu menyebar di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Kita terus berupaya memberikan pembinaan dan bimbingan kepada para petani agar mengoptimalkan penggunaan pompa air bantuan pemerintah di daerah-daerah yang masih memiliki sumber air,” papar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Roni M Sahroni, Jumat (12/7/2019).
Pihaknya juga menyarankan untuk membuat sumur-sumur dangkal di daerah yang sudah tidak memiliki sumber air lain, upaya ini tiada lain untuk mengairi area persawahan yang terdampak kekeringan. Diakui Roni, dampak musim kemarau tahun ini sudah mulai dirasakan oleh para petani, sekalipun saat ini belum menimbulkan kekeringan parah.
“Kita bersama petugas lapangan terus melakukan pemantauan, pendataan dan impentarisasi sawah-sawah di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah mengalami atau akan mengalami kekeringan. Kita data dan kita terus laporkan setiap perkembangannya ke pusat,” tambah Roni.
Ditegaskan dia, istilah kekeringan sawah dalam pertanian itu adalah lahan yang ada tanamannya. Artinya sekalipun sawah tetapi tidak ditanami padi dan kering, maka tidak masuk pada katagori kekeringan. (Aris Mohamad F)***