TASIKMALAYA, (KAPOL).-Munculnya penomena lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) di wilayah Priangan timur, menjadi perhatian serius Dinas Kesehataan Kabupaten Tasikmalaya.
Pihak Dinkes memandang perlu memberikan edukasi seksual kepada kalangan siswa agar siswa lebih peduli dan bisa membentengi diri.
Lebih jauhnya siswa terbebas dari perilaku penyimpanan seksual dan terhindar dari penyakit kelamin berbahaya.
Untuk itu Dinkes Kab Tasik menggelar penyuluhan kesehatan reproduksi (Kespro) dan penyimpangan sex bagi kalangan remaja di SMK Swadaya Bojongasih, Kecamatan Bojongasih Senin 15 Oktober 2018.
Kegiatan yang diikuti oleh para siswa, guru, UKS dan kepala sekolah tersebut menekankan akan pentingnya mengetahui bahanya seks bebas dan penyimpangan seksual yang di dalamnya LGBT.
“Kegian ini sebagai bagian dari respon kami Dinas Kesehatan terhadap isu yang berkembang saat ini mengenai LGBT,” kata Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Tasik, dr Hj Reti Zia Dewi Kurnia.
Kata dia Anak-anak khususnya remaja perlu paham akan Maslah Kesehataan reproduksi sehingga bisa terhindar dari perilaku seks menyimpang.
Perilaku LGBT itu disebabkan oleh banyak faktor yang antara lain faktor genetik, faktor psikologis dan juga faktor lingkungan.
Namun yang perlu diketahui oleh kalangan remaja, perilaku LGBT itu perilaku yang beresiko tinggi dalam penularan HIV Aids dan infeksi seksual.
“Intinya kita harus pandai-pandai mencari informasi dengan detail. Informasi yang benar mengenai isu yang berkembang. Dan yang paling penting kita harus aware dengan kesehatan reproduksi,” katanya.
Para orang tua kata dr Reti, jangan merasa tabu untuk membahas kesehatan reproduksi dan pendidikan seksual. Karena ini sangat penting bagi perkembangan anak remaja itu sendiri.
“Jadi Seksual edukasi itu sangat penting bagi kalangan remaja. Biarkan mereka paham agar terhindar dari perilaku penyimpangan seksual,” ujarnya.
Sementara itu penyuluhan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan kepada para siswa mendapat sambutan luar biasa dari kalangan siswa dan guru.
Mereka mendapat pemahaman baru tentang bahaya seks bebas dan penyimpanan seksual.
Hal itu bisa menjadi bekal dalam memerangi perilaku penyimpangan seksual yang saat ini marak di wilayah Priangan timur dan melanda generasi muda.
Penyuluhan terhadap kalangan remaja tersebut kata dia sudah diintruksikan kepada seluruh UPTD PKM di semua wilayah. Hanya saja yang sudah melaksanakan baru UPTD PKM Kecamatan Bojongasih.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini semua UPTD PKM bisa melaksanakan penyuluhan mengenai Kespro ini. Karena ini penting untuk membentengi remaja dari perilaku seks bebas dan penyimpanan seksual,” katanya. (Abdul Latif)***