Tangkuban Perahu Erupsi, Galunggung Aman

KAB. TASIK54 views

PADAKEMBANG, (KAPOL).-Gunung Tangkuban Parahu (Kawah Ratu) bererupsi dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 200 meter dari atas puncak atau sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut, Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB.

Meski aktivitas Gunung Tangkubang perahu cukup jauh dari Tasikmalaya, tetapi tak sedikit masyarakat khususnya di sekitar Gunung Galunggung alami sedikit panik khawatir berdampak berantai terhadap Gunung Galunggung.

“Khawatir sih ada. Tetapi mudah-mudahan saja Galunggung tak apa-apa meski di Bandung, gunung Tangkuban Parahu sedang berupsi,”ucap Ikay, salah seorang warga Kp. Rawa Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kab. Tasikmalaya, yang rumahnya berada di kaki Gunung Galunggung menyikapi aktivitas Gunung Tangkuban Parahu.

Dikonfirmasi kekhawatiran warga, petugas Pos Pengamatan Gunung Galunggung Pusat Vulkanologi Mitigasi Geologi dan Mitigasi Bencana di Pasir Ipis Padakembang Yudi Juhara, Jumat (26/7/2019) petang memastikan, Gunung Galunggung dalam kondisi atau status aman.

Artinya ucap dia, meski di Gunung Tangkuban Perahu sedang terjadi erupsi, tetapi “Raksasa dari Tasikmalaya” ini masih tertidur pulas tak terganggu oleh aktivitas Tangkuban Parahu.

“Aman kang. Karena dapur magma Gunung Tangkuban Parahu dengan dapur magma Gunung Galunggung berbeda alias masing-masing,”ucap dia dalam pesan singkat whatsapps kepada “KP”.

Ditanya kembali apakah aktivitas Gunung Tangkuban Perahu tercatat oleh alat di Pos Pengamatan Gunung Galunggung, Yudi menegaskan tidak tercatat. Karena selain terlalu jauh, juga setiap gunung berapi aktif, mempunyai pos pengamatannya masing-masing.

Untuk diketahui, berdasarkan penjelasan wikepedia Indonesia, dapur magma atau kantung magma adalah ruang bawah tanah besar berisi batuan mencair yang berada di bawah permukaan kerak bumi.

Batuan mencair di kamar magma berada pada tekanan yang besar, dan mendapat waktu yang cukup dan tekanan dapat mematahkan bebatuan di sekitarnya membuat jalan keluar untuk magma. Jika dapat menemukan jalan keluar ke permukaan, hasilnya adalah letusan gunung berapi. Kamar magma sulit untuk dideteksi.

Seperti diketahui, berdasarkan release dari Plh. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas PVMBG Agus Wibowo, Gunung Tangkuban Parahu (Kawah Ratu) bererupsi dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 200 meter dari atas puncak atau sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut, Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB.

Hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± lima menit 30 detik.

PVMVG menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
(Teguh Arifianto)***