Tempat Pengeringan Bulu Ayam, Dikeluhkan Pedagang Pasar

KOTA TASIK218 views

CIKURUBUK, (KAPOL),-Keberadaan tempat pengeringan bulu ayam di lokasi Pasar Cikurubuk tempatnya di area penampungan sampah Pasar Cikurubuk dikeluhkan para pedagang Pasar Cikurubuk.

Menurut parapedagang pasar, dengan adanya tempat pengeringan bulu ayam tersebut, para pedagng menjadi tidak nyaman karena hampir setiap hari disuguhi bau tak sedap yang berasal dari tempat tersebut.

“Baunya hampir sama dengan bau kotoran ayam, bahkan mendekati bau bangkai ayam sehingga baunya sangat menyengat. Apalagi kalau cuaca panas dan angin bertiup kearah pasar, bau yang kami rasakan sangat menyiksa bahkan sering membuat kepala menjadi pusing,” ujar Yana salah seorang pedagang di Pasar Cikurubuk Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Jumat (8/3/2019).

Atas kondisi tersebut lanjut Yana, para pedagang yang diwakili para pengurus Himpunan pedagang pasar Tasikmalaya (Hipatas) Pasar Cikurubuk telah beberapa kali mengadukan kondisi tersebut baik kepada pihak DPRD maupun kepihak pemerintah Kota Tasikmalaya.

“Kondisi ini telah kami sampaikan baik ke DPRD maupun kepemerintah setempat baik kelurahan dan kecamatan hanya saja sampai saat ini belum ada tanggapan apapun,” katanya.

Untuk itu lanjut Yana, pihaknya meminta agar pemerintah termasuk anggota dewan terkait agar tanggap terhadap keluhan para pedagang pasar yang selama ini merasa tidak nyaman atas keberadaan tempat pengeringan bulu ayam tersebut.” Ya atuh maenya tiap hari kudu ngambuan bau bangke ayam terus,” kata Yana.

Ditempat terpisah Oni (43) salah seorang pekerja perusahaan tempat pengeringan bulu ayam mengaku tidak tahu apa-apa terkait adanya keluhan para pedagang pasar Cikurubuk terkait keberadaan perusahaan tersebut.”Sayamah cuman pekerja pak, tidak tahu apa-apa,” katanya.

Namun demikian kata Oni, pengeringan bulu ayam tersebut merupakan roses pembuatan bahan baku pupuk organik. Setiap harinya kata dia, perusahaan tersebut bisa menghasilkan bulu ayam kering sebanyak satu ton per hari.

“Ya kalau cuacanya panas, bisa sampai satu ton. Tapi kalau hujan paling beberapa kuintal,” ujarnya. (Asep MS).***