​GP Ansor: “Kebijakan Full Day School Mengkebiri Pendidikan Madrasah Diniah”

LINIMASA41 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Wacana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ikhwal Full Day School terus menuai berbagai macam reaksi. Gelombang protes dan komentar pun terus bermunculan. Tak terkecuali dari PC GP Ansor Kota Tasikmalaya. 
Ketua PC GP Ansor Kota Tasikmalaya, H. Ricky Assegaf mengatakan kebijakan tersebut dinilai tidak relevan diterapkan di Indonesia. Terlebih di Tasikmalaya yang notabene kental dengan dunia pendidikan pondok pesantren.
“Seharusnya Mendikbud merumuskan formulasi pendidikan yang menguatkan  pendidikan umum dan pendidikan diniyah, bukan malah mengkebiri pendidikan madrasah diniyah dengan Full day school,” ujarnya, Selasa (13/6/2017).
Pasalnya, kata Ricky, rentang waktu pendidikan madrasah diniah ini dilakukan sepulang sekolah formal. Waktu antara pukul satu siang sampai sekitar pukul tiga sore.
Padahal, kata Ricky, pendidikan madrasah diniah memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas keimanan dan memperhalus budi pekerti anak-anak. Mengajarkan tentang norma-norma dan pendidikan agama sebagai wujud implementasi sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Jika kebijakan full day school ini diterapkan, itu sama halnya dengan mematikan sistem pendidikan madrasah diniah,” ujarnya. (Imam Mudofar)