GARUT, (KAPOL).- Pegiat lingkungan hidup di Kabupaten Garut mengancam akan membongkar spanduk dan baliho gambar bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati – Wakil Bupati Garut, termasuk paslon Gubernur – Wakil Gubernur yang dipasang dengan cara dipaku di pohon.
Ketua Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) DPC Garut, Roni Faisal Adam mengatakan, sebelum hal itu dilakukan pihaknya mohon kepada tim sukses para paslon memperhatikan hal tersebut.
Artinya jangan memasang baliho dan spanduk serta sejenisnya dengan cara dipaku ke pohon.
“Bagi kami bukan hanya gambar pasangan calon gubernur, bupati saja tetapi semua baliho, spanduk, atau atribut promosi produk apapun yang dipasang dipohon agar segera dibongkar,” kata Roni di area Car Free Day, Minggu
(21/1/2018).
Sehingga, kata dia, kepada siapapun terutama bagi tim sukses pasangan calon agar memperhatikan lingkungan.
Ia berharap, pihak KPUD, Panwas, dan instansi terkait lainnya agar secepatnya melakukan sosialisasi kepada tim sukses pasangan calon gubernur, bupati dan partai politik pendukung agar tidak memasang banner, baliho, spanduk gambar jagoannya di pohon atau yang menyangkut pada lingkungan hidup.
“Hasil cek dilapangan sekitar 90 persen pemasangan banner baliho gambar pasangan calon dipasang di pohon dengan cara dipaku. Dan ini dilakukan oleh semua pasangan calon,” ujarnya.
Bahkan, Roni menyebut, selain dipasang di pohon banyak juga gambar pasangan calon dipasang di papan reklame yang diduga tidak bayar pajak.
Hal sama disampaikan Andri Ramdhani, pemerhati sosial yang juga ketua LKTKN DPC Garut, dia meminta para pendukung atau tim sukses pasangan calon, memasang gambar jagoannya tidak disembarang tempat meskipun tidak dipaku.
“Saya membaca berita di Kabar Priangan dikawasan Perkotaan Garut terlihat sareukseuk dengan banyaknya gambar pasangan calon bupati wakil bupati garut. Saya setuju saja kalau baliho, spanduk, banner yang dipasang dipaku ke pohon dicopot saja” katanya.
Sebagaimana diberitakan, puluhan spanduk dan baliho berbagai ukuran pasangan bakal calon Bupati-Wakil Bupati Garut yang akan dipilih pada 27 Juni 2018 mendatang dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, baliho ukuran kecil, sedang, dan besar itu terpasang di sembarang tempat di kawasan perkotaan Garut terlihat “sareukseuk”. (Dindin Herdiana)***