Nabung Satu Telor Tiap Hari, Kampung KB Cileuleus Bisa Mandiri

KOTA TASIK29 views

CISAYONG, (KAPOL).-Berawal dari menabung satu hari satu butir telor ayam yang dikumpulkan di Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB (Keluarga Berencana), warga di Kampung Cileuleus, Desa Sukamulya, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya bisa mandiri. Mereka bisa ikut mensukseskn program nasional tersebut tanpa harus menggantungkan diri kepada pemerintah.

Di mana awalnya Pokja memberikan bantuan berupa ayam kampung (jenis ayam arab) paling sedikit 10 ekor ayam kepada 50 kepala keluarga masyarakat disekitar Cileuleus. Lantas setiap harinya mereka menyetorkan 1 ekor telor yang dihasilkan guna mengembalikan modal serta menabung ke kas Pokja KB.

Dari ratusan telor yang terkumpul setiap harinya lantas dijual dan uangnya dipergunakan untuk kegiatan masyarakat dan membangun kawasan kampung Cileuleus.

Upaya mereka inipun mendapatkan apresiasi dari pembina PKK Kabupaten Tasikmalaya, Hj. Lina Marlina Ruzhan, yang datang untuk meninjau kampung KB Cileuleus, sekaligus meresmikan Monumen Ayam Ritulor (sehari satu telor) sebagai mebanggan warga masyarakat disana, Senin (13/8/2018) lalu. Lina berharap, apa yang digerakan di kampung Cileuleus bisa juga dicontoh oleh kampung lainnya.

“Ini harus benar-benar jadi contoh untuk kampung dan desa-desa lainnya, supaya tidak melulu menggantungkan kegiatan hanya nunggu uluran bantuan pemerintah. Buktinya disini bisa dilakukan mandiri oleh masyarakat, hingga ada program Ritulor,” jelas Hj. Lina.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPM DPAKB) Kabupaten Tasikmalaya, Wawan Ridwan Effendi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Kampung KB Cileuleus Cisayong sebab telah mampu menunjukan jati dirinya, dari 351 kampung KB yang telah dibentuk Pemkab Tasikmalaya.

Mereka bisa hidup mandiri, swadaya dan menciptakan lapangan kerja. Bahkan mampu menciptakan ikon berupa telor ayam yang bisa dijual dan oprasional kampung KB.

“Tidak hanya membantu oprasional kampung KB, tetapi juga ketika hasil peternakan ayam bisa dimakan oleh masyarakat disini,” jelas Wawan.

Sejauh ini, upaya program pengendalian kependudukan, dikatakan Wawan, terus dilakukan. Salah satunya dengan program Kampung KB. Setiap informasi dari dinas masuk dulu ke kampung KB dan disebar ke masyarakat. Tentunya setelah dibentuk lebih dari setahun lalu mulai menunjukan progres pengendalian penduduk secara signifikan. (Aris Mohamad F)***